Harga Sawit Hari Ini 21 Februari Lanjutkan Kenaikan, Stok CPO Anjlok?

Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) melanjutkan kenaikan, disokong ekspektasi pasar tentang adanya potensi penurunan produksi. Pergerakan harga CPO baru-baru ini menjadi kenaikan terpanjang dalam tiga tahun terakhir.
Dilansir Reuters, Jumat (21/2/2025), harga sawit hari ini untuk pengiriman Mei di Bursa Malaysia Derivatives Exchange menguat MYR 58, atau 1,2% menjadi MYR 4.700 per metrik ton pada jeda perdagangan siang. Harga kontrak sawit tersebut telah naik 2,47% sepanjang pekan ini.
BACA JUGA: Kemenperin Ungkap 60% Konsumen Kosmetik Suka Produk Alami
David Ng, trader di Iceberg X Sdn Bhd mengatakan pasar diperdagangkan lebih tinggi karena ekspektasi produksi yang lebih rendah di Malaysia. Hal ini berpeluang menurunkan tingkat stok CPO secara keseluruhan di negara tersebut.
Kontrak minyak kedelai Dalian yang paling aktif naik 0,05%, sementara kontrak minyak sawitnya menguat 1,44%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade merosot 0,5%.
BACA JUGA: Ekspor Funitur Diproyeksikan Tumbuh 4,9%, Kemenperin Siapkan 5 Strategi
Harga CPO turut dipengaruhi dengan pergerakan harga minyak nabati lain. Pasalnya, komoditas minyak sawit bersaing untuk memperoleh pangsa pasar minyak nabati global.
Harga minyak mentah memperpanjang kenaikan, karena menurunnya persediaan bensin dan hasil penyulingan Amerika Serikat (AS). Hal ini mengindikasikan permintaan yang kuat, sementara kekhawatiran atas gangguan pasokan di Rusia terus berlanjut.
BACA JUGA: Microsoft Luncurkan Majorana 1, Chip Kuantum Pertama Berteknologi Topoconductor
Harga minyak mentah berjangka yang lebih tinggi membuat kelapa sawit menjadi pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel. Surveyor kargo memperkirakan ekspor produk minyak sawit selama 1-20 Februari merosot antara 0,3% dan 8,1%, dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.
Perusahaan-perusahaan penyulingan di India telah membatalkan pesanan 70.000 metrik ton minyak kelapa sawit mentah yang dijadwalkan dikirim antara bulan Maret dan Juni. Hal ini karena lonjakan harga minyak sawit mentah Malaysia dan margin penyulingan yang negatif di India.
Wang Tao, analis teknikal Reuters memperkirakan harga sawit dapat menembus level resisten di MYR 4.714 per ton dan naik di kisaran MYR 4.755-4.780.
Editor: Ranto Rajagukguk