Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) merosot seiring pelemahan minyak nabati pesaing. Ini menjadi penurunan kedua berturut-turut lantaran adanya tekanan jual di pasar.
Dilansir Reuters, Kamis (23/1/2025), harga sawit untuk pengiriman April di Bursa Malaysia Derivatives Exchange anjlok MR 64 atau 1,52% menjadi MR 4.144 per metrik ton pada jeda perdagangan siang.
BACA JUGA: 6 Peristiwa Sorotan yang Terjadi di Industri Otomotif Hingga Akhir Tahun 2024
“Harga minyak sawit mentah berjangka Bursa Malaysia Derivatives dibuka lebih rendah hari ini, tertekan oleh aksi jual minyak kedelai Chicago dan di pasar FOB minyak kedelai mentah Amerika Selatan pada hari Rabu semalam, serta di pasar berjangka minyak nabati Cina pada jam-jam perdagangan Asia hari ini,” kata Anilkumar Bagani, kepala riset komoditas di Sunvin Group.
Cina, pembeli kedelai terbesar di dunia telah berhenti menerima pengiriman kedelai Brasil dari lima perusahan, setelah kargo tidak memenuhi persyaratan kesehatan tanaman. Hal ini memicu gelombang penjualan di pasar kedelai.
BACA JUGA: 5 Destinasi Wisata Menegangkan di Lokasi Syuting Film Horor
Kontrak kedelai yang paling aktif di Dalian turun 1,29%, sementara kontrak minyak kelapa sawit anjlok 1,68%. Kontrak kedelai Chicago Board of Trade merosot 0,27%.
Harga CPO mengikuti pergerakan banderol minyak nabati pesaing. Pasalnya, minyak sawit memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global.
Harga sawit berjangka Malaysia secara rerata diperkirakan naik pada tahun 2025 dibandingkan tahun lalu. Pasalnya, Indonesia sebagai produsen sawit terbesar di dunia meningkatkan konsumsi biodiesel berbasis minyak sawit.
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) telah melanjutkan penyaluran dana subsidi biodiesel dan program peremajaan pohon kelapa sawit setelah sempat terhenti selama masa restrukturisasi organisasi.
Ekspor produk minyak kelapa sawit Malaysia untuk periode 1-20 Januari diprediksi turun antara 18,2% sampai 23%, berdasarkan surveyor kargo Intertek Testing Services dan perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia.
Pasar memprediksi harga sawit berada di level terendah 16 Januari di MR 4.106 per metrik ton. Pergerakan harga sawit gagal menembus level resistance di MR 4.265.
Editor: Ranto Rajagukguk