Hari UKM Internasional, ICSB Bagikan Tiga Langkah UKM Kompetitif

marketeers article
KoinWorks optimistis bidik UKM tahun 2023 (Ilustrasi: 123RF)

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki peran besar pada perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, UKM di Indonesia tercatat mencapai 64,2 juta pada tahun 2018 dan jumlahnya terus meningkat. Kontribusi sektor ini pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai Rp 8.573 triliun.

Selama pandemi melanda, UKM menjadi sektor andalan sekaligus yang mengalami dampak cukup besar. Pandemi membuka peluang bagi pelaku UKM sebagai distributor terdekat dengan pelanggan. Namun nyatanya, tantangan yang dihadapi sangat besar. UKM harus berperang dengan transformasi bisnis kea rah digital dan perubahan perilaku konsumen yang semakin bergantung pada teknologi.

Hermawan Kartajya, Co-Founder & Chairman ICSB Indonesia secara khusus fenomena ini. Bersamaan dengan Hari UKM Internasional 2021, Internasional Council for Small Business menggelar webinar Menuju UKM Kompetitif 2030: Saatnya Maju!

“ICSB berusaha mengambil peran dalam membimbing UKM di Indonesia untuk bisa maju. Pelaku UKM harus terus semangat, terutama di tengah transformasi ini,” kata Hermawan di Jakarta, Minggu (27/06/2021).

Sementara itu, Jacky Mussry, President ICSB Indonesia memaparkan setidaknya ada tiga langkah agar UKM bisa terus maju. “Tantangan perekonomian sekarang ini sangat luar biasa. UKM harus bisa membaca kondisi ekonomi agar tetap bisa kreatif dan inovatif dalam menghadapi segala kondisi,” ujarnya.

Pertama, UKM harus memperhatikan kondisi ekonomi makro. Ekonomi makro merupakan gambaran kondisi ekonomi secara luas. Bila UKM bisa membaca ini kondisi ekonomi makro, bisa pastikan UKM bisa lebih gesit menyusun strateginya.

Pembacaan ekonomi makro juga akan mempemudah pelaku UKM lebih mudah membaca persaingan. “Harus diingat bahwa persaingan dapat menjadi alat ukur kompetensi usaha. Kemampuan ini juga membuat UKM tidak terjebak di satu titik yang membuat usaha sulit diperbaiki jika memasuki masa sulit,” tambah Jacky.

Kedua, UKM harus bisa mengelola pelanggannya. Program-program marketing harus disusun agar bisa menghadirkan retensi. Pelanggan memiliki peran besar terhadap keberhasilan usaha. UKM harus bisa membaca apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan dan pelayanan seperti apa yang bisa membuat pelanggan bertahan.

Ketiga, UKM harus semakin serius mengelola produk (product management). Jacky menegaskan bahwa produk adalah hal yang mendatangkan pelanggan. Untuk itu, perlu desain arsitektur produk yang baik dan semakin baik seiring dengan perkembangan usaha, tren, dan permintaan pelanggan.

Editor: Sigit Kurniawan

Related