Heboh Dugaan BBM Oplosan, Ini Dampak Negatifnya bagi Kendaraan

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Kasus dugaan pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) dengan nilai oktan 90 (setara Pertalite) menjadi 92 (setara Pertamax) oleh PT Pertamina Patra Niaga tengah menjadi sorotan publik. Ini membuat konsumen yang setia menggunakan Pertamax merasa dirugikan.

Mencampur dua jenis BBM memang bukan praktik yang direkomendasikan. Pasalnya, hal ini bisa menimbulkan dampak negatif bagi mesin kendaraan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Mencampurkan BBM dengan nilai oktan berbeda, seperti Pertalite (RON 90) dan Pertamax (RON 92), bisa mengganggu performa kendaraan. Dilansir dari laman Suzuki, berikut beberapa dampak negatif yang dapat terjadi:

BACA JUGA: Kenapa Awal Ramadan Versi Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah Bisa Berbeda?

Kualitas BBM Menurun

Setiap jenis BBM memiliki karakteristik yang berbeda, termasuk nilai oktan dan kandungan sulfur. Jika dicampur, kualitasnya bisa menurun dan tidak sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan. Hal ini dapat menyebabkan pembakaran yang tidak optimal.

Tarikan Mesin Berat

Perbedaan komposisi kimia pada BBM membuat mesin tidak bekerja dengan maksimal. Akibatnya, tarikan mesin terasa lebih berat dan kurang responsif, sehingga pengalaman berkendara menjadi kurang nyaman.

Mesin Ngelitik (Knocking)

Pembakaran yang tidak sempurna akibat pencampuran BBM bisa menyebabkan mesin mengalami knocking atau ngelitik. Ini terjadi karena bahan bakar tidak terbakar dengan baik sesuai desain mesin, yang dalam jangka panjang bisa merusak komponen mesin.

BACA JUGA: Berkaca dari Kasus di Bekasi, Ini Cara Cek Sertifikat Tanah Ganda

Sensor Check Engine Menyala

Mencampur BBM yang tidak sesuai bisa memicu sensor check engine menyala. Ini merupakan tanda adanya masalah pada sistem bahan bakar atau mesin kendaraan, yang jika dibiarkan, bisa berujung pada kerusakan lebih serius.

Performa Mesin Menurun

Pola penggunaan BBM yang tidak sesuai bisa menyebabkan penumpukan residu dan kerak pada mesin. Akibatnya, performa kendaraan menurun, bahan bakar menjadi lebih boros, dan mesin lebih cepat aus.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS