Heboh! Iklan Game Berbau Porno Ramai Dikecam Netizen

marketeers article
Three Kingdoms: Infinity War / Dinasti Perang

Baru-baru ini, netizen Indonesia dihebohkan dengan konten promosi iklan sebuah game karena terlalu sensual dan berbau pornografi. Memang, konten promosi harus dibuat semenarik mungkin tapi pakailah etika dan jangan kebablasan. Apalagi Indonesia kaya akan kebudayaan yang menjunjung tinggi moralitas.

Konten yang dimaksud adalah iklan dari game Three Kingdoms: Infinity War/Dinasti Perang yang sedang ramai diperbincangkan netizen, khususnya gamer di media sosial. Promosi iklan game yang seharusnya ditujukan untuk semua umur, malah menampilkan sedikit unsur pornografi.

Pada sebuah video berdurasi satu menit, terlihat bahwa Sang Publisher tengah melakukan promosi dengan cara berbagi kaos Three Kingdoms. Dengan syarat yang cukup mudah, yakni mengikuti atau follow akun media sosial game yang rilis pasa 28 Maret yang lalu.

Namun, yang membuat geram adalah cara mereka menyampaikan promosi tersebut. Pada video tersebut, terlihat sang model mengajak audiens untuk mengunduh dan mainkan game tersebut untuk mendapatkan kaos. Sang model pun memeragakan adegan membuka kaos dan memperlihatkan lekuk tubuh mereka.

Konten tersebut banyak ditemukan di Facebook dan Instagram, seperti unggahan tiga model dewasa yang menjadi pemeran video tersebut dan menyebutkan akun Instagram @threekingdomsinfinitywars.

Di akun @threekingdomsinfinitywars pun ditemukan postingan tiga model tersebut yang direpost oleh mereka. “Kalau promosi game spt ini, gw sih akan proaktif menentang ya. Contoh yang SANGAT BURUK kalau mau mempopulerkan game sebagai e-Sports. Cara yang busuk,” tulis Dedi Irvan, salah satu pengamat game Tanah Air di halaman Facebooknya .

Nada serupa juga disampaikan oleh Andrew Tobias selaku pelaku industri game. Seperti yang dikutip di detikINET, Andrew dalam postingannya mengatakan bahwa hal ini malah bakal membuat orangtua semakin preventif terhadap anaknya hingga tidak membiarkan anak bermain game apabila melihat adanya iklan tersebut.

“Sorry to say, gue udah lama di industri ini dan baru kali ini lihat iklan promosi game sesampah ini,” sesal Andrew Tobias.

Sangat disayangkan, game yang notabene tidak mudah membuatnya, harus dinodai dengan konten semacam ini. Lagi-lagi pelajaran bagi pemasar mengenai betapa pentingnya segmentation, targeting, positioning (STP) yang berlandaskan pada analisis pasar 4C (Change, Customer, Competitor dan Company).

Di sini, pemasar harus melek dan adaptif terhadap perubahan teknologi, socio-culture, ekonomi, political-legal, dan kondisi market sebelum melempar konten promosi kreatif yang relevan. Tujuannya agar konten yang kita bawa pun dibicarakan secara positif.

Editor: Sigit Kurniawan

Related