Hermawan Kartajaya: Promosi Budaya Perlu Peran CI-EL

marketeers article
Hermawan Kartajaya: Promosi Budaya Perlu Peran CI-EL (FOTO: Marketeers/Bernad)

Indonesia menjadi negara yang kaya akan budaya dan kearifan lokal yang mampu menarik jamak wisatawan mancanegara/wisman ke Bumi Pertiwi. Namun, pakar pemasaran Hermawan Kartajaya menilai, dalam proses mendorong budaya ke kancah internasional, tak cukup hanya melalui promosi di media semata.

Penerapan CI-EL menjadi salah satu kunci dalam mendorong promosi yang mampu mendorong budaya Indonesia ke kancah internasional. Konsep CI-EL berasal dari empat elemen yakni creativity, innovation, entrepreneurship dan leadership.

BACA JUGA: Hermawan Kartajaya Ungkap Lima Perubahan Dunia pada Q1 2023

Creativity artinya setiap bisnis atau sesorang dituntut menjadi kreatif, dengan menghadirkan ide-ide baru dan segar. Sayangnya, baik Creativity dan Innovation, keduanya berkelindan. Tak terpisah satu sama lain. Elemen innovation menuntut adanya inovasi yang menjadi solusi dari eksekusi ide-ide kreatif tersebut.

“Percuma. Harus ada kaitannya. Kalau semakin kreatif, harus ada solusinya,” ujar punggawa pemasaran yang juga Founder & Chairman MCorp dalam The 88th Jakarta CMO Club yang digelar di Menara Batavia.

Salah satu eksekusi CI-EL diperlihatkan secara apik oleh CEO El John Indonesia Martinus Johnnie Sugiarto. Pria yang karib disapa Johnnie ini berupaya mendorong promosi budaya Indonesia melalui ajang pageants.

BACA JUGA: Hermawan Kartajaya: 90% Startup Hancur karena Terlalu Berani

El John Indonesia membawahi pengelolaan kontes kecantikan di bawah nama El John Pageants. Pageants yang dinaungi oleh El John tak hanya berfokus pada perempuan namun juga laki-laki.

Para pemenang dari kontes yang digelar oleh El John akan dibawa ke kontes internasional. Salah satu ajang yang digelar dan dikelola perusahaan, di antaranya Putri Pariwisata Indonesia, Miss Culinary Tourism Indonesia, Miss Chinese Indonesia, dan Putri Bumi Indonesia.

Johnnie memastikan setiap gelar dari ajang yang dikonteskan harus membawa nama Indonesia di belakangnya. Ini menjadi salah satu caranya dalam mempromosikan Indonesia melalui ajang ini.

“Kenapa? Supaya anak-anak ini kalau di luar negeri sedang tidak ada kompetisi, nama Indonesia jangan sampai tidak disebut,” ujar Johnnie.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related