Kekayaan bukan hanya soal berapa banyak uang yang Anda miliki, tetapi juga bagaimana cara berpikir dan mengelola keuangan. Tanpa disadari, ada pola pikir yang membuat seseorang sulit berkembang secara keuangan, sekalipun memiliki penghasilan yang cukup.
Jika hendak mencapai kebebasan finansial, penting untuk menghindari mental miskin alias cara berpikir yang membuat seseorang terus terjebak dalam masalah keuangan. Dilansir dari laman New Trader U, berikut adalah delapan pola pikir yang perlu dihindari agar keuangan naik kelas:
BACA JUGA: Jangan Beli 7 Barang dan Jasa Ini jika Ingin Hidup Hemat
Selalu Merasa Kekurangan
Orang dengan mental miskin selalu merasa bahwa uangnya tidak pernah cukup. Mereka sering berpikir, “Saya tidak punya cukup uang untuk investasi” atau “Saya tidak bisa menabung karena gaji kecil.”
Pola pikir semacam itu membuat seseorang takut mengambil peluang, sehingga hanya fokus pada keterbatasan. Untuk mengubahnya, mulailah bersyukur atas apa yang sudah dimiliki dan cari cara untuk menambah sumber pemasukan, bukan hanya mengeluh soal kekurangan.
Lebih Mementingkan Kesenangan Sesaat
Mental miskin ditandai dengan kebiasaan mengutamakan kesenangan jangka pendek dibanding keamanan finansial jangka panjang. Contohnya, boros untuk belanja atau nongkrong setiap hari tanpa mempertimbangkan dampaknya ke tabungan atau investasi.
Padahal, orang kaya memahami pentingnya menunda kepuasan untuk hasil yang lebih besar pada masa depan. Karena itu, mulailah terapkan aturan, seperti menunggu 48 jam sebelum membeli sesuatu pikirkan bagaimana uang itu bisa berkembang jika diinvestasikan.
Takut Menghadapi Keuangan
Banyak orang menghindari melihat saldo rekening, malas mencatat pengeluaran, atau menunda perencanaan keuangan karena takut melihat kenyataan. Akibatnya, mereka tidak tahu ke mana uangnya pergi dan terus terjebak dalam masalah finansial.
Orang yang ingin sukses secara finansial harus berani menghadapi kenyataan. Mulailah dari langkah kecil, seperti mengecek saldo rekening setiap hari dan mencatat pengeluaran. Dengan begitu, Anda bisa mengambil langkah yang lebih baik dalam mengelola keuangan.
Boros demi Gaya Hidup
Mental miskin sering kali muncul ketika seseorang merasa perlu mengikuti gaya hidup orang lain, entah itu membeli barang mewah atau berlibur ke tempat mahal demi terlihat sukses. Padahal, orang kaya tidak peduli dengan validasi sosial.
Mereka lebih fokus pada tujuan keuangan mereka sendiri. Karena itu, jika sering tergoda belanja karena melihat kehidupan orang lain di media sosial, coba evaluasi apakah itu benar-benar kebutuhan atau hanya keinginan sesaat.
BACA JUGA: 4 Nasihat Keuangan Klasik yang Mulai Ditinggalkan Gen Z
Merasa Tidak Pantas Kaya
Tak sedikit orang memiliki keyakinan seperti “Saya tidak berbakat dalam hal keuangan” atau “Orang kaya cuma beruntung.” Keyakinan seperti ini membuat seseorang tidak mau belajar dan tetap terjebak dalam kondisi finansial yang buruk.
Padahal, orang sukses tahu bahwa kekayaan adalah keterampilan yang bisa dipelajari. Untuk itu, mulailah mengubah keyakinan dengan belajar cara mengelola uang, membaca buku finansial, atau mengikuti kursus keuangan.
Menunda hingga Merasa Sempurna
Mental miskin sering kali muncul dalam bentuk keyakinan bahwa untuk mulai menabung atau berinvestasi, seseorang harus punya uang dalam jumlah besar. Akibatnya, mereka terus menunda karena merasa belum siap.
Padahal, kekayaan dibangun dari langkah kecil yang dilakukan secara konsisten. Untuk mengatasinya, mulailah menabung atau berinvestasi meskipun dalam jumlah kecil. Yang penting bukan jumlahnya, tetapi konsistensinya.
Mengambil Keputusan Berdasarkan Emosi
Banyak orang membuat keputusan finansial hanya berdasarkan perasaan, seperti membeli barang mahal saat stres atau panik menjual investasi saat harga turun. Padahal, orang kaya selalu punya strategi sebelum membuat keputusan keuangan.
Mereka tidak mudah terpengaruh oleh emosi sesaat. Untuk menghindari kesalahan semacam itu, buatlah aturan sebelum mengeluarkan uang dan tetap berpegang pada rencana keuangan jangka panjang.
Menyalahkan Keadaan
Orang dengan mental miskin sering merasa bahwa mereka tidak bisa kaya karena keadaan di luar kendali mereka, seperti ekonomi yang buruk atau gaji yang kecil. Mereka hanya mengeluh tanpa mencoba mencari solusi.
Alih-alih berkata “Saya bisa menabung karena gaji kecil,” coba tanyakan, “Apa yang bisa saya lakukan untuk menambah penghasilan?” Dengan sikap seperti ini, Anda akan lebih mudah menemukan peluang untuk memperbaiki kondisi finansial.
Editor: Ranto Rajagukguk