PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) mengubah 11 rute pelayaran pada tahun 2025 guna menghindari persaingan dengan kapal swasta. Langkah ini juga dilakukan untuk mengoptimalisasi rute pelayaran bagi kapal-kapal yang telah termakan usia.
Evan Eryanto, Sekretaris Perusahaan PT Pelni menjelaskan perseroan telah mendapatkan lampu hijau dari pemerintah untuk melakukan modifikasi rute sehingga bisa memberikan pelayanan yang optimal bagi seluruh masyarakat.
BACA JUGA: Edukasi Dunia Maritim, PT PELNI (Persero) Raih Penghargaan MECA 2023
“Seluruh perubahan rute ini sudah diketahui dan mendapatkan persetujuan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan yang dituangkan dalam kontrak penugasan kapal public service obligation (PSO) untuk tahun anggaran 2025,” kata Evan melalui keterangan resmi, Rabu (22/1/2025).
Evan memerinci mulai tahun ini kapal motor (KM) Lawit akan melayari rute yang pada tahun lalu dijalankan oleh KM Kelimutu. Hal sebaliknya pun terjadi pada KM Kelimutu akan melayari rute KM Lawit.
BACA JUGA: Tingkatkan Literasi Pelajar, Pelni Hadirkan Taman Baca
Perubahan ini didasari pada usia KM Kelimutu yang tahun ini sudah memasuki usia 40 tahun. Kendati demikian, secara operasional, Lawit masih sanggup untuk menjalankan pelayaran lebih dari tujuh hari.
“Sementara Kelimutu membutuhkan perhatian lebih, sehingga kita putuskan untuk bertukar rute Lawit dengan Kelimutu,” katanya.
Rotasi rute juga dilakukan kepada KM Labobar yang melayari rute KM Nggapulu. Kemudian ada pula KM Nggapulu melayari rute KM Dorolonda, KM Dorolonda melayari rute KM Labobar, dan KM Tidar yang melayani rute KM Umsini.
Evan mengingatkan sejak KM Umsini berhenti operasi, penumpang di rute KM Umsini dilayani oleh KM Tidar. Pengalihan KM Tidar ini membuat rute padat penumpang yang ditinggalkan oleh KM Umsini hanya diangkut oleh KM Nggapulu.
Secara otomatis, permintaan penumpang yang ingin naik KM Nggapulu sangat tinggi. Melihat tingginya penumpang KM Nggapulu yang mau tidak mau mengangkut penumpang KM Umsini, maka Pelni menukar rute KM Labobar yang memiliki kapasitas 3.000 pax ke rute KM Nggapulu yang hanya mampu menampung 2.000 pax
“Selain kapal penumpang, satu-satunya kapal Ro-Ro milik PELNI, KM Egon, juga mengalami perombakan rute. Khusus untuk KM Egon, perubahan rute lebih mempertimbangkan faktor persaingan usaha yang cukup ketat dengan swasta pada tahun lalu,” kata Evan.
Editor: Ranto Rajagukguk