Hingga Akhir Tahun, Saham Tesla Sudah Turun 68%

marketeers article
Ilustrasi saham Tesla mengalami penurunan. (FOTO:123RF)

Tesla, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) mencatatkan kenaikan saham pada Rabu (28/12/2022) waktu setempat setelah tujuh sesi perdagangan mengalami penurunan. Saham perusahaan itu tercatat menguat 3,3%, meski selama setahun nilainya melorotnya cukup dalam.

Hingga akhir 2022, saham Tesla sudah merosot hingga 68%. Penurunan itu menjadi yang terbesar di antara perusahaan teknologi besar lainnya di AS.

Penurunan saham Tesla diduga kuat karena meningkatnya kekhawatiran permintaan mobil listrik yang melambat di Cina. Selain itu, kesibukan Elon Musk di Twitter membuat kepercayaan investor terhadap Tesla makin menurun.

Short selling sudah menumpuk dan saham (Tesla) sudah mengalami jenuh jual, yang dapat mendorong rally bounce-back,” kata analis Wedbush Dan Ives dikutip dari Reuters, Kamis (29/12/2022).

BACA JUGA: Elon Musk Jual Lagi Saham Tesla, Buat Bayar Pembelian Twitter?

Elon Musk belum lami ini juga memberikan pernyataan mengejutkan lantaran tidak akan menjual saham Tesla dalam dua tahun ke depan. Miliarder tersebut diketahui telah melego saham Tesla hampir US$ 40 miliar tahun ini.

Hal itu diungkapkannya dalam konferensi audio Twitter Spaces, Kamis (22/12/2022) malam, waktu setempat. Musk juga mengungkit kondisi perekonomian tahun 2023 yang ditaksir diterpa badai resesi.

“Saya tidak akan menjual saham, mungkin dua tahun dari sekarang. Jelas bukan tahun depan dalam keadaan apa pun dan mungkin bukan tahun berikutnya,” ujar Musk

Pekan lalu, dia melakukan penjualan saham senilai US$ 3,6 miliar, sehingga totalnya mendekati US$ 40 miliar sejak akhir tahun lalu. Hal itu dan membuat investor frustrasi karena saham perusahaan anjlok di posisi terendah dalam dua tahun terakhir.

“Saya perlu menjual beberapa saham, untuk memperhitungkan skenario terburuk. Tesla terbuka untuk berbagi pembelian kembali, tetapi itu akan tergantung pada skala resesi,” kata miliarder tersebut.

Related