PT Elnusa Tbk, anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) membukukan laba bersih sebesar Rp 551 miliar hingga kuartal III tahun 2024.
Perseroan mencatatkan kenaikan laba 35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) sebesar Rp 407 miliar. Frida Lidwina, Corporate Secretary Elnusa menuturkan capaian positif tidak hanya berhenti pada raihan laba tapi juga dari sisi margin laba bersih (NPM) turut meningkat menjadi 5,7%, dibandingkan sebelumnya 4,5%.
Capaian ini merupakan hasil optimalisasi aset dan diversifikasi portofolio bisnis yang strategis.
BACA JUGA: Wujudkan Transisi Energi, PGE Kolaborasi dengan Elnusa, PGAS dan PertaMC
“Kami optimistis menghadapi tantangan di tahun 2025 dengan terus mengedepankan inovasi, efisiensi, dan keberlanjutan,” kata Firda melalui keterangan resmi, Rabu (8/1/2025).
Di sisi bisnis dan operasional, Elnusa berhasil merealisasikan sejumlah program strategis. Sepanjang tahun 2024, di sektor jasa hulu migas, Elnusa menyelesaikan berbagai proyek seismik.
Proyek tersebut di antaranya Seismic 3D South East Balam sepanjang 193 Km² dari total 383 Km² di PHR, Seismic 3D Kepuh sepanjang 257 Km² dari total 501 Km², serta Seismic 2D Amalia sepanjang 234 Km di PEP.
BACA JUGA: Raih Laba Bersih Rp 72,7 Triliun, Pertamina Jadi Perusahaan Terbaik ke-3 di ASEAN
Proyek lainnya meliputi penyelesaian Seismic 2D Amalia extension sepanjang 155 Km di PHE, Seismic Offshore 3D Bone sepanjang 1.521 Km² di PHE, dan Seismic 3D Petronas North Ketapang sepanjang 360 Km². Selain itu, inovasi dalam penggunaan High Performance Water Based Mud di Zona 1 Utara di Sumur Securai-016/A2 turut menunjukkan kemampuan teknis yang andal.
Unit CO Log baru mulai digunakan pada Oktober 2024 di PEP, sementara sembilan unit well testing telah terutilisasi secara optimal di proyek PHSS. Berbagai pekerjaan seperti survei seismic 2D dan 3D di area konsesi tambang batu bara, Medco E&P, dan Lisaman terus berjalan.
Selain itu, kegiatan perawatan sumur dengan teknologi wireline, slickline, coiled tubing, cementing, serta dukungan operasional lainnya dilakukan di berbagai wilayah Regional Subholding Upstream.
Di sektor EPC dan Operation & Maintenance, Elnusa berhasil mendapatkan kontrak baru senilai Rp 272,4 miliar untuk Booster Pump Paket 1 & 3 di Pertagas dan menyelesaikan proyek TAR 2024 PHE Jambi Merang tepat waktu. Di sektor distribusi dan logistik energi, Elnusa mencatatkan peningkatan volume throughput sebesar 5% dibandingkan periode sebelumnya.
Peningkatan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan bisnis transportasi BBM, pengelolaan depo, dan RBB di seluruh wilayah operasi EPN. Strategi blending produk B35 dengan multi sourcing dari Kilang Pertamina Internasional dan impor di depo Palaran menjadi salah satu kunci keberhasilan.
Kerja sama strategis dengan penyedia polymer dan surfactant juga dilakukan untuk mendorong ekspansi bisnis chemical. Tambahan 31 proyek baru di berbagai lini makin memperkuat portofolio jasa distribusi dan logistik energi Elnusa.
Pada jasa penunjang, Elnusa melalui Anak Usahanya, SCU-PND berhasil mengelola 257 kontrak on-hand dengan utilisasi aset mencapai 95%, meliputi pekerjaan warehouse, data management, dan ICT. Sementara itu, Elnusa Trans Samudera mencatatkan utilisasi aset sebesar 80% dengan pelaksanaan 22 kontrak proyek non-asset based, tanpa insiden (zero LTI & TRIR) selama lebih dari 2,8 juta manhours.
Bisnis unit OCTG di bawah Elnusa Fabrikasi Konstruksi kembali aktif setelah evaluasi menyeluruh selama setahun. Proyek strategis seperti layanan karoseri mobil tangki dan blanket order construction di wilayah JTB Pertamina EP Cepu turut mendukung performa unit ini.
Editor: Ranto Rajagukguk