HOYA Vision Care Komunikasikan Terapi Rabun Jauh ke Anak Sekolah

marketeers article
HOYA Vision Care Komunikasikan Terapi Rabun Jauh ke Anak Sekolah. (HOYA Vision Care)

HOYA Vision Care, produsen lensa asal Jepang, secara berkelanjutan mengadakan kegiatan “MiYOSMART Goes to School” (MGTS). MiYOSMART adalah lensa kacamata terapi rabun jauh hasil inovasi HOYA Vision Care yang telah melewati uji klinis selama 6 tahun.

Lensa ini tidak hanya mampu mengoreksi penglihatan, tetapi juga dapat menahan pertumbuhan Myopia pada anak. Pada tahun ini, MGTS digelar lebih masif dalam rangka memperingati Myopia Week pada 13-19 Mei 2024 di sejumlah sekolah.

Dodi Rukminto, Managing Director HOYA Lens Indonesia menjelaskan Myopia Week bertujuan untuk menyebarkan informasi tentang perkembangan Myopia yang memengaruhi anak-anak di seluruh dunia, serta memberikan edukasi tentang opsi perawatan untuk menahan laju perkembangannya.

“Melalui kegiatan MiYOSMART Goes to School, kami ingin meningkatkan kepedulian orang tua terhadap kesehatan mata anak melalui pengecekan mata dan edukasi dari para ahli. Kami juga menginformasikan adanya opsi kontrol Myopia yang telah teruji klinis, yaitu lensa kacamata terapi MiYOSMART,” kata Dodi dalam laporannya, Senin (20/5/2024).

BACA JUG: HOYA Bangun Komunikasi Lensa Terapi Myopia ke Dokter Spesialis

Kasus Myopia, atau rabun jauh pada anak usia sekolah, terus meningkat seiring dengan transformasi digital yang massif dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) sejak pandemi COVID-19 pada 2020. Para ahli memprediksi lebih dari 50% populasi dunia akan mengalami Myopia pada 2050.

Peningkatan kasus ini menimbulkan keprihatinan di dunia kesehatan, karena jika tidak terkendali, Myopia dapat menyebabkan masalah mata yang lebih serius seperti katarak, glaukoma, ablasi retina, dan degenerasi makula di masa depan.

Intervensi dini terhadap Myopia sangat penting. Edukasi kepada orang tua, guru, tenaga kependidikan, dan pelajar tentang pentingnya mengelola Myopia pada anak, serta upaya deteksi dan intervensi dini menjadi kunci dalam menangani masalah ini.

Pemeriksaan mata dilakukan karena banyak anak menunjukkan gejala gangguan refraksi, terutama Myopia, saat proses belajar di sekolah.

BACA JUGA: Sedikit Mengingat Bahaya Marketing Myopia

Berdasarkan hasil pemeriksaan di berbagai sekolah pada 800 anak usia 5-15 tahun, 67% terdeteksi mengalami gangguan refraksi, dan 56% di antaranya adalah Myopia. Dari jumlah tersebut, kurang dari 50% telah dikoreksi dengan kacamata single vision.

“Penggunaan lensa MiYOSMART membantu penglihatan sekaligus menghambat perkembangan Myopia. Anggapan bahwa kacamata memperparah Myopia tidak benar,” ucap Dodi.

Selain penggunaan lensa MiYOSMART, HOYA mengampanyekan perubahan gaya hidup dan aktivitas luar ruangan yang terbukti dapat menghambat pertumbuhan gangguan penglihatan ini. HOYA juga terus membangun kemitraan dengan sekolah-sekolah dan profesional perawatan mata untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mata.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS