Huawei Selami Kebutuhan Industri untuk Pengembangan Teknologi 5.5G

marketeers article
Sabrina Meng, Rotating Chairwoman dan CFO Huawei. (FOTO: Huawei)

Pada pembukaan Mobile World Congress (MWC) Shanghai 2023, Huawei menyerukan pentingnya pemanfaatan kemajuan teknologi 5G secara berkelanjutan. Karena, teknologi itu telah terbukti menciptakan nilai-nilai baru di dalam setiap sendi kehidupan.

Sabrina Meng, Rotating Chairwoman dan CFO Huawei mengatakan, berbekal pengalaman dan kapabilitas terdepan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, Huawei berkomitmen untuk terus menyelami sekaligus menawarkan solusi berbasis teknologi 5.5G yang tepat guna meningkatkan produktivitas manusia dan industri di era modern.

“Selama empat tahun terakhir, teknologi 5G telah digunakan secara komersial di seluruh dunia dan mendorong penciptaan nilai-nilai baru. Langkah selanjutnya adalah 5.5G,” kata Sabrina Meng, dalam keterangan pers kepada Marketeers pada Senin (3/7/2023).

Saat ini, 5G telah digunakan secara komersial selama empat tahun dan telah menciptakan dampak positif di berbagai elemen kehidupan manusia. Di berbagai sektor industri serta jutaan rumah tangga di seluruh dunia, 5G mengubah cara manusia bekerja dan hidup, serta menciptakan berbagai nilai ekonomi, industri, dan sosial yang luar biasa.

BACA JUGA:  Perbarui Lini Laptop, Huawei Rilis MateBook D 14 & D 15

“Ilmu pengetahuan dan teknologi mengarah pada sistem yang besar dan kompleks. Untuk itu, diperlukan teknologi yang tepat untuk setiap skenario serta rekayasa sistem yang efektif, demi mencapai kesuksesan 5G secara berkelanjutan,” ujarnya.

Bagi konsumen, 5G, Cloud, dan kecerdasan buatan telah memicu sebuah reaksi berantai, menciptakan sebuah lingkungan di mana pembeli juga dapat menjadi penjual.

Bagi pelaku industri, 5G telah menjadi kunci pendorong produktivitas baru. Dewasa ini, para pemasok teknologi berada dalam satu garis yang selaras dengan para mitra dan pelanggan mereka, dan di sinilah 5G dapat berperan sangat nyata.

Menurutnya, Huawei  menyadari bahwa kemampuan 5G untuk menghadirkan peran strategis, pemahaman mendalam tentang berbagai skenario industri, serta peningkatan return on investment (ROI) berkelanjutan telah mendorong pertumbuhan penerapan 5G dalam industri.

Ke depan, 5G akan memicu penciptaan berbagai perangkat dan aplikasi baru yang dapat menghadirkan pengalaman yang lebih imersif, seperti 5G New Calling dan konten 3D yang dapat dinikmati tanpa kacamata.

BACA JUGA:  Gandeng ZTE, Telkomsel Uji Jaringan 5G di Sektor Maritim

Kehadiran 5G juga membawa manusia pada sebuah era baru yang ditandai dengan adanya konektivitas super antar berbagai hal, memperkuat jaringan internet of things (IoT), serta mendorong bentuk-bentuk baru produktivitas.

Teknologi 5.5G sendiri merupakan langkah berikutnya dari 5G. 5.5G menjanjikan kecepatan downlink 10-gigabit, kecepatan uplink dalam satuan gigabit, kemampuan untuk mendukung 100 miliar koneksi, serta kecerdasan buatan bawaan atau native AI.

Tak hanya mampu menghubungkan orang-orang dengan lebih baik. Namun, teknologi 5.5G juga akan menciptakan begitu banyak peluang bisnis baru yang luar biasa dengan menghadirkan dukungan yang lebih spesifik untuk setiap kebutuhan industri dalam bidang IoT, pengindraan, dan manufaktur canggih.

Untuk menapak ke tingkat yang lebih tinggi, Huawei menyadari bahwa rekayasa sistem merupakan kunci suksesnya. Huawei pun menyadari perlunya menyelami lebih dalam terkait kebutuhan pelaku industri, guna memahami sepenuhnya apa saja titik masalah yang dihadapi pelanggan, kemudian menerapkan pola pikir rekayasa sistem yang lebih menyeluruh.

Menurutnya, kapabilitas yang pertama adalah mengintegrasikan berbagai teknologi berbeda. Huawei akan dapat mewujudkan sinergi yang lebih baik antar-cloud, jaringan, edge, dan perangkat dengan desain sistematik dan inovasi lintas domain.

“Jika digabungkan dengan optimalisasi pada perangkat lunak, perangkat keras, chip, dan algoritma, Huawei dapat mengatasi tantangan yang mungkin timbul dalam upaya membangun solusi kompleks untuk seluruh skenario yang berbeda di berbagai sektor industri,” tutupnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related