IBM Hybrid Cloud Build Team Ringankan Beban Kerja dengan Cloud yang Efisien

marketeers article
Cloud computing with a businessman in an office

Menurut laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada bulan Agustus 2020 menunjukkan adanya peningkatan layanan internet hingga 20% dan peningkatan pengguna baru internet hingga 40% selama pandemi COVID-19. Artinya, penggunaan teknologi semakin mengarah pada pemenuhan berbagai kebutuhan kehidupan. Terutama, memfasilitasi perusahaan untuk bertransformasi secara organisasi maupun bisnis.

Perusahaan teknologi IBM menanggapi hal ini dengan memperkenalkan Hybrid Cloud Build Team. Produk baru ini menargetkan dukungan terhadap perusahaan yang tengah bermigrasi dan memodernisasi produk dan layanan. Produk ini merupakan perkembangan dari IBM Data Science dan AI Elite Team, serta IBM AIOps Elite Team yang fokus pada kecerdasan buatan (AI). Hybrid cloud berfungsi untuk meringankan beban kerja penyelenggaraan on-premise CRM maupun cloud yang sudah ada sebelumnya.

Di saat yang bersamaan, Hybrid Cloud Build Team juga berfungsi untuk memasukkan pemanfaatan teknologi baru dalam solusi yang sudah ada sebelumnya. Sebut saja AI, 5G, Kebernetes, block chain, dan edge guna mengoptimalkan operasi bisnis.

“Transformasi digital yang banyak dilakukan oleh perusahaan di berbagai sektor telah menciptakan ekosistem kerja berbasis teknologi. Hybrid Cloud Build Team menyasar langsung pelaku transformasi dengan mendorong ekosistem yang lebih efisien dan aman dengan program dan ekosistem yang lebih sederhana,” kata Novan Adian, Manager Partner Ecosystem IBM Indonesia.

Studi IBM Institute for Business Value menunjukkan bahwa ada 5.000 eksekutif global dari berbagai sektor industri setuju adopsi hybrid cloudi diperkirakan tumbuh 47% dalam tiga tahun ke depan. Rata-rata perusahaan akan menggunakan enam hybrid cloud yang didorong dengan percepatan pemanfaatan teknologi platform digital oleh berbagai industri.

“Peluangnya sangat besar dengan perkembangan pemanfaatan teknologi pada proses bisnis. Data tersebut juga menyebutkan nilai bisnis dari pemanfaatan platform dan model operasional multicloud yang full hybrid bisa mencapai 2,5 kali lebih besar dibandingkan dengan nilai yang dihasilkan dengan pendekatan vendor cloud tunggal,” tutur Novan.

Hybrid Cloud Build Team dibangun oleh tim beranggotakan 100 orang dari berbagai bidang. Di antaranya arsitek cloud, ilmuwan data, pengembang cloud, spesialis keamanan siber, dan developer advocates. IBM bersikap serius dalam pengembangan layanan ini agar bisa memenuhi ekspektasi mitranya dalam mempercepat transisi produk, layanan, dan penawaran ke lingkungan open hybrid cloud. “Sehingga, industri yang paling sensitif seperti keuangan dan telekomunikasi juga bisa menggunakan cloud yang aman, sederhana, namun lebih efektif dan efisien,” tutup Novan.

Editor: Eko Adiwaluyo

Related