IBM: Sudah Waktunya Perusahaan Aplikasikan AI Lintas Cloud

marketeers article

Perkembangan teknologi telah mendorong perusahaan-perusahaan di berbagai industri untuk melakukan digitalisasi. Di sisi lain, perkembangan media sosial juga menghasilkan data yang berguna untuk perusahaan dalam memahami kebutuhan konsumen saat ini. Dan, di era canggih sekarang ini, hanya mereka yang menguasai data yang bisa bertahan atau bahkan memenangkan kompetisi di pasar.

Terkini, penyimpanan dan pengelolaan data dilakukan di cloud. Secara umum, transisi pelaku bisnis menuju cloud ini terbagi dalam dua tahap. Pertama, masih bersifat random dalam arti menggunakan berbagai platform untuk meningkatkan produktivitas dan meningkatkan layanan. Kedua, dilakukan secara menyeluruh dan terencana di semua lini bisnis. Termasuk, untuk keperluan proses bisnis di internal perusahaan.

“Saat ini, kita sudah ada di chapter II. Hal ini terlihat dengan modernisasi cloud yang dilakukan para perusahaan. Kemudian, penerapan teknologi artificial intellegence (AI) yang semakin meluas dalam hampir semua proses bisnis dan telah bergeser dari critical apps ke hybrid cloud,” kata Tan Wijaya, Presiden Direktur IBM Indonesia, hari ini (05/11/2019).

Perdagangan tidak lagi pada barang yang bisa dilihat kasat mata, tetapi juga dalam bentuk data yang semakin berkembang di era komputasi ini. Untuk mendukung perkembangan ini dibutuhkan inovasi terbuka sehingga perusahaan mulai perlu memindahkan beban kerja kritisnya ke cloud dalam melakukan optimalisasi pekerjaan. Selain itu, guna membantu klien dalam memenuhi tuntutan akses terhadap inovasi teknologi seperti AI, IBM terus berinovasi dan baru-baru saja memperbaharui portofolio Cloud dan Watson yang dimilikinya.

“Pertumbuhan ekonomi akan banyak didukung oleh perdagangan digital, untuk itu penting bagi perusahaan untuk bisa beradaptasi dengan baik dan mengadopsi teknologi yang tepat dan sesuai agar bisa mendukung pertumbuhan usahanya. IBM berkomitmen untuk memberikan arahan kepada klien kami untuk menjalankan AI diberbagai jenis cloud di mana pun data tersebut ditempatkan agar bisa memudahkan klien mengadopsi AI dalam menjalankan bisnisnya,” ujar Tan.

Untuk mendukung kebutuhan inovasi teknologi, IBM juga mengedepankan pendekatan Watson Anywhere pada AI dengan mengedepankan core tekonologi Watson. Inovasi ini antara lain memudahkan Watson untuk bisa menyesuaikan bahasa sesuai lingkungannya. Melalui kemampuan IBM Cloud yang aman, open, dan bisa digunakan secara enterprise memudahkan perusahaan untuk melakukan modernisasi dan membuat aplikasi bisnis baru dengan menggunakan cloud tanpa harus mengganggu keamanan pada aplikasi lain yang telah ada.

“IBM yang merupakan provider AI dan cloud telah mengakuisisi Red Hat yang merupakan provider open source. Kombinasi ini membuat IBM mampu untuk mengelola data dengan AI across anycloud, baik itu public cloud dan private cloud secara aman dan nyaman,” tambah Tan.

    Related