ICAEW (The Institute of Chartered Accountants in England and Wales) mengumumkan partisipasi mereka dalam B20 Indonesia 2022, forum dialog resmi G20 dengan komunitas bisnis global. Mereka akan hadir sebagai anggota Satuan Integritas dan Kepatuhan (Integrity and Compliance Task Force).
Para anggota ICAEW akan membahas upaya anti pencucian uang melalui pengembangan program dan penerapan kebijakan yang telah ditentukan. Mereka akan mengangkat isu ini bersama dengan pemangku kepentingan utama dalam ekosistem bisnis global.
Sebagai badan akuntasi chartered terbesar di Inggris dan anggota Satuan Tugas Integritas dan Kepatuhan B20, ICAEW memainkan peran penting dalam memberikan panduan dan sumber daya untuk membantu perusahaan tanggung jawab hukum dan profesionalnya. Saat ini, badan tersebut mengawasi sekitar 11.000 perusahaan akuntansi dengan strategi pengawasan anti pencucian uang yang kuat.
ICAEW menggunakan pendekatan berbasis risiko. Artinya, upaya mereka difokuskan pada perusahaan dengan risiko tertinggi terkena pencucian uang. Badan akuntansi ini juga menawarkan bantuan dan dukungan kepada perusahaan yang sesuai melalui penyediaan panduan, sumber daya, dan saran praktis dan menyoroti masalah-masalah untuk dipertimbangkan.
“ICAEW merasa terhormat diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil kebijakan untuk diskusi di B20 Indonesia. Kami yakin, pengetahuan dan keahlian kami di bidang ini dapat membantu mengatasi masalah penting pencucian uang dan pendanaan terorisme, agar bisnis-bisnis dapat berkembang. Kami harap, kami dapat berkontribusi dan berpartisipasi pada acara global ini,” kata Mark Billington, ICAEW Managing Director, International.
Di sisi lain, bersama dengan komunitas bisnis global, B20 telah membentuk Satuan Tugas Integritas dan Kepatuhan, yang sebelumnya dikenal sebagai Satuan Tugas Anti-korupsi. Pembentukan ini sebagai salah satu dari tuju gugus tugas prioritas daalam agenda mereka sejak 2012.
Salah satu isu penting bagi Satuan Tugas ini adalah meningkatnya ancaman pencucian uang atau pendanaan terorisme, terutama dalam iklim pemulihan dan pertumbuhan di tengah pandemi. Gugus tugas berupaya untuk memulai diskusi penting dengan subjek pengelolaan pihak ketiga dan risiko kepatuhan terhadap peraturan, serta pendekatan strategis tentang bagaimana memelihara kelincahan dalam tindakan pencegahan memerangi ancaman tersebut.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz