IGCN Dorong Brand Mengimplementasikan 10 Prinsip Bisnis Berkelanjutan

marketeers article
IGCN Dorong Brand Mengimplementasikan 10 Prinsip Bisnis Berkelanjutan. (Dok. MCorp)

Indonesia Global Compact Network (IGCN), sebagai bagian dari jaringan lokal United Nations Global Compact (UN Global Compact), memiliki peran krusial dalam mendorong para brand atau perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mengadopsi dan mengimplementasikan 10 prinsip bisnis berkelanjutan.

Kesepuluh prinsip tersebut mencakup Hak Asasi Manusia (HAM), Ketenagakerjaan, Lingkungan Hidup, dan Anti Korupsi, dan bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam merealisasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Indonesia.

Y.W. Junardy, Presiden IGCN menegaskan bahwa prinsip-prinsip tersebut telah diselaraskan bersama pemerintah dan sektor swasta. Upaya ini dilakukan untuk mengembangkan platform dan alat bantu yang dapat membimbing para perusahaan menuju bisnis yang berkelanjutan dan inklusif.

“IGCN juga aktif menggelar kegiatan seperti Business Matchmaking, memberikan kesempatan kepada pengusaha perempuan untuk mendapatkan pembekalan dan bertemu dengan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia,” kata Junardy dalam Press Conference The 18th Annual MarkPlus Conference “Transform Now: Think, Feel, Act” Rabu (29/11/2023).

BACA JUGA: Dukung SDGs, Auto2000 Berikan Uji Emisi Gratis Untuk Pengguna Toyota

Adapun kesepuluh prinsip tersebut mencakup area Hak Asasi Manusia, di mana bisnis diharapkan untuk mendukung dan menghormati perlindungan hak asasi manusia yang diakui secara internasional. “Bisnis juga diwajibkan untuk memastikan bahwa mereka tidak terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia,” ujar Junardy.

Di sektor Ketenagakerjaan, prinsip-prinsip tersebut menekankan pentingnya menjunjung tinggi kebebasan berserikat, pengakuan yang efektif atas hak untuk berunding bersama, penghapusan segala bentuk kerja paksa atau wajib, penghapusan pekerja anak secara efektif, dan penghapusan diskriminasi dalam hal pekerjaan dan jabatan.

Prinsip-prinsip yang berlaku pada Lingkungan Hidup menuntut bisnis untuk mendukung pendekatan kehati-hatian terhadap tantangan lingkungan, mempromosikan tanggung jawab lingkungan yang lebih besar, dan mendorong pengembangan serta penyebaran teknologi yang ramah lingkungan.

Sementara itu, pada prinsip anti korupsi, bisnis diwajibkan untuk bekerja melawan korupsi dalam segala bentuknya, termasuk pemerasan dan penyuapan.

BACA JUGA: Langkah Ajinomoto Indonesia dalam Mendukung SDGs

“Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, diharapkan bisnis di Indonesia dapat berperan aktif dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” tutup Junardy.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related