IK CEPA Dorong Nilai Dagang dan Investasi Indonesia-Korea Selatan

marketeers article
IK CEPA Dorong Nilai Dagang dan Investasi Indonesia-Korea (FOTO:123RF)

Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia Korea (IK CEPA) diharapkan mampu mendongkrak nilai perdagangan dan investasi bagi kedua negara di tengah ancaman resesi global. Pasalnya, perjanjian ini menciptakan peluang-peluang baru melalui jaminan rantai pasok, merangsang pertumbuhan industri, dan melahirkan konsep ekonomi berkelanjutan.

Ekonom Korea Institute for Industrial Economics and Trade (KIET), Shin Yoonsung mengatakan pandemi COVID-19, perang dagang Amerika Serikat-Cina, dan konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina memicu resesi ekonomi global. Gangguan rantai pasok dan kenaikan harga komoditas terutama di sektor energi dan pertanian berdampak kepada tingkat pertumbuhan inflasi di banyak negara tak terkecuali Indonesia. 

Kenaikan inflasi yang tinggi berpotensi memicu pelemahan pertumbuhan ekonomi karena penurunan daya beli dan investasi.

“IK CEPA mampu memitigasi risiko perlambatan ekonomi melalui pertumbuhan ekspor impor dan investasi,” ujar Shin Yoonsung dalam acara Indonesia-Korea Future Industry Business Plaza 2022, Rabu (28/9/2022).

Melalui penghapusan atau pengurangan tarif, kedua negara memiliki peluang yang sama untuk menjamin kelancaran rantai pasok barang. Bagi Korea, IK CEPA menjadi instrumen untuk melakukan diversifikasi rantai pasok dan mengurangi ketergantungan ekspor impor dengan negara-negara kelompok G-2 (Amerika Serikat dan Cina).

“Perjanjian ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam rantai pasok global melalui kekuatan ekspor,” ujar Shin.

Pada sisi investasi, Indonesia memperoleh manfaat lain dari IK CEPA melalui pertumbuhan industri. Investasi dari Korea Selatan berperan penting untuk mengubah struktur industri di Indonesia dari padat karya menjadi padat teknologi. 

Beberapa perusahaan-perusahaan Korea Selatan di beberapa sektor seperti besi baja, petrokimia, kendaraan listrik, dan baterai sekunder telah menyatakan komitmennya untuk berpartisipasi mewujudkan kebijakan hilirisasi dan nilai tambah di Indonesia.

“Melalui IK CEPA, Korea Selatan berkomitmen untuk memperluas transfer teknologi dan menjalin kerjasama di bidang Research and Development untuk menciptakan inovasi,” tutur Shin.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related