Iklan Anda Belum Tepat Sasaran? Saatnya Coba Intent-Based Marketing!

marketeers article
Ilustrasi pemasaran (Sumber: 123RF)

Pernahkah Anda merasa iklan yang muncul di media sosial tiba-tiba sangat relevan dengan apa yang sedang Anda cari? Itu adalah contoh nyata dari intent-based marketing, sebuah strategi pemasaran yang memanfaatkan perilaku dan niat konsumen untuk menyampaikan pesan yang lebih tepat sasaran dan personal.

Alih-alih menampilkan iklan sembarangan, strategi ini menggunakan data digital—seperti pencarian dan interaksi di media sosial—untuk memahami kebutuhan konsumen dan mengirimkan pesan yang sesuai.

Dilansir dari Mailchimp, relevansi strategi ini semakin terasa karena konsumen kini lebih aktif mencari informasi sebelum membeli. Mereka tidak hanya sekadar menjelajah, tetapi juga memberi sinyal yang bisa dianalisis untuk memahami apa yang sebenarnya mereka inginkan.

Dengan memahami niat pengguna, brand dapat mengirim pesan yang lebih relevan, meningkatkan peluang interaksi, dan mempermudah konversi tanpa harus mengandalkan promosi berlebihan.

BACA JUGA: Menyapa Langsung Konsumen, Paramount Petals Gelar Property Expo 2025 di Karawaci

Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui tentang intent-based marketing dan bagaimana penerapannya dapat membawa keuntungan bagi bisnis Anda:

Menganalisis Data Pencarian

Niat konsumen bisa terlihat jelas dari kata kunci yang mereka cari di mesin pencari. Kata kunci ini memberi tahu minat spesifik mereka terhadap produk atau solusi tertentu.

Misalnya, jika seseorang mencari “produk facial wash untuk kulit sensitif”, berarti mereka mencari produk yang cocok dengan kondisi kulit mereka.

Dengan menganalisis kata kunci tersebut, brand dapat menyesuaikan iklan mereka dengan produk yang relevan, sehingga pesan yang ditampilkan menjadi lebih personal dan memenuhi kebutuhan konsumen.

Memanfaatkan Media Sosial

Aktivitas pengguna di media sosial, seperti like, komentar, atau topik yang sering mereka bahas, memberi wawasan tentang apa yang mereka minati.

Berdasarkan informasi ini, brand dapat memilih waktu yang tepat untuk mengirim pesan—apakah saat konsumen masih mempertimbangkan pilihan, atau sudah siap membeli.

Menyesuaikan Konten dengan Tahapan Konsumen

Tidak semua orang siap membeli setelah melihat produk pertama kali. Beberapa konsumen mungkin masih mencari informasi atau membandingkan produk.

Dengan intent-based marketing, brand dapat mengetahui apakah konsumen sedang meneliti, membandingkan, atau sudah siap membeli. Ini memungkinkan brand untuk mengirim pesan yang relevan dan tepat waktu, tanpa mengganggu.

Fokus pada Pengalaman Personal

Intent-based marketing juga memungkinkan pengalaman pemasaran yang lebih personal. Misalnya, brand bisa menampilkan konten yang berbeda untuk konsumen baru dan yang sudah pernah berinteraksi.

Pendekatan ini membuat konsumen merasa dihargai tanpa perlu digempur dengan promosi yang terlalu agresif, sehingga hubungan yang terjalin menjadi lebih berkesan.

Mengurangi Pemborosan Anggaran Iklan

Selain itu, intent-based marketing membantu mengurangi pemborosan anggaran iklan. Dengan mengirim pesan hanya kepada mereka yang sudah menunjukkan minat, brand dapat menghemat biaya iklan yang tidak perlu. Ini menjadikan kampanye pemasaran lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan konversi.

Cocok untuk Berbagai Jenis Bisnis

Keuntungan dari intent-based marketing adalah kemampuannya untuk diterapkan pada berbagai jenis bisnis, baik business to business (B2B) maupun business to consumer (B2C). Intent-based marketing dapat dijalankan melalui berbagai saluran pemasaran, seperti email marketing, iklan digital, dan media sosial, memberikan fleksibilitas yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai bisnis.

BACA JUGA: Perkuat Loyalitas Konsumen, Buttonscarves Gelar Nationwide 9th Anniversary

Pada akhirnya, kunci keberhasilan brand terletak pada kemampuan mereka untuk memahami dan merespons sinyal yang diberikan oleh konsumen.

Dengan mengetahui apa yang benar-benar diinginkan pengguna, brand dapat meningkatkan interaksi dan membangun hubungan yang lebih kuat. Hal ini membuka peluang besar untuk meningkatkan loyalitas dan konversi.

Editor: Dyandramitha Alessandrina

Related

award
SPSAwArDS