Ikuti Dorongan Konsumen, Usaha F&B Mulai Kurangi Penggunaan Plastik

marketeers article
Ilustrasi kemasan plastik. (FOTO: 123RF)

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Tetra Pak baru-baru ini terhadap perusahaan makanan dan minuman, terungkap bahwa lebih dari setengah responden berkomitmen untuk meminimalkan penggunaan plastik sebagai bahan kemasan dalam lima tahun mendatang. Penelitian ini sejalan dengan tren global yang menunjukkan bahwa pengurangan penggunaan plastik adalah salah satu fokus utama dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.

Riset ini juga menunjukkan bahwa konsumen memiliki peran penting dalam mendorong perusahaan untuk mengadopsi praktik bisnis berkelanjutan. Data menunjukkan, lebih dari 50% perusahaan yang disurvei mengatakan bahwa konsumen menjadi salah satu faktor upaya perusahaan dalam menerapkan praktik bisnis berkelanjutan.

Studi sebelumnya yang dilakukan oleh Tetra Pak menunjukkan bahwa mayoritas konsumen cenderung memilih produk dari merek yang peduli terhadap lingkungan. Hal ini memberikan dorongan tambahan bagi perusahaan untuk melakukan perubahan dalam praktik bisnis mereka.

BACA JUGA: Pengusaha Furnitur Bakal Ganti Bahan Plastik dengan Bambu dan Rotan

Tidak hanya konsumen, namun perusahaan juga menyatakan kesiapan mereka untuk menanggung biaya implementasi solusi manufaktur dan pengolahan berkelanjutan.

Sekitar 42% konsumen menyatakan perubahan harga eceran menjadi lebih tinggi dapat diterima selama kemasan tersebut mendorong keberlanjutan dan memiliki bukti nyata dalam upaya mengurangi dampak bagi lingkungan. Ini mencerminkan komitmen mereka terhadap prinsip-prinsip berkelanjutan, meskipun di tengah tantangan ekonomi yang ada.

Terrynz Tan, Direktur Keberlanjutan ASEAN Tetra Pak menekankan pentingnya pergeseran peran konsumen dalam mempengaruhi praktik bisnis. Dia menegaskan bahwa konsumen kini menginginkan merek yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

“Kemasan yang berkelanjutan tidak hanya tentang menjadi ramah lingkungan, namun sebuah kesempatan bagi produsen untuk terkoneksi dengan pelanggan secara bermakna. Dengan memilih bahan yang dapat diperbarui, sebuah merek memiliki keunggulan dan bisa menarik konsumen dengan kesadaran lingkungan yang sama,” kata Terrynz Tan dalam siaran pers kepada Marketeers, Kamis (18/4/2024).

BACA JUGA: Komitmen AQUA dalam Penanggulangan Sampah Plastik

Gilles Tisserand, Wakil Presiden Iklim & Keanekaragaman Hayati Tetra Pak menyoroti pentingnya inovasi dalam mendukung perubahan menuju praktik bisnis yang lebih berkelanjutan. Bisnis yang memiliki dampak lingkungan telah menjadi fokus perhatian saat ini, di mana perusahaan terus didorong untuk mengadopsi praktik yang mendekarbonisasi sistem pangan dunia.

Praktik dekarbonisasi sistem pangan ini diperkirakan akan meningkat hingga 10% dalam 5 tahun mendatang, menjadi sekitar 59%. Saat di tanya bagaimana perusahaan pengemasan dapat berkontribusi, 65% perusahaan menyebutkan pentingnya inovasi maupun upaya bersama dalam mengatasi perubahan iklim.

“Industri makanan dan minuman saat ini berada dalam masa yang sangat penting, dengan mempertimbangkan ulang bagaimana menjalankan bisnis bisa membantu mengatasi persoalan iklim dunia dan menghadapi dampak yang ditimbulkan. Perusahaan juga mengandalkan mitra mereka sehingga bisa tetap berjalan bahkan meningkat di pasar yang kompetitif,” kata Tisserand.

Editor: Eric Iskandarsjah 

Related