Imbas Pengeboman, Pariwisata Sri Lanka Terombang-ambing

marketeers article

Aksi terorisme beberapa waktu lalu di Sri Lanka menimbulkan banyak kerusakan dan korban jiwa. Hancurnya infrastruktur dan beberapa fasilitas berdampak buruk terhadap perekonomian negara. Di samping itu, aksi keji itu telah menyebabkan pendapatan terbesar negara mulai turun. 

Sri Lanka merupakan salah satu negara dengan jumlah turis terbanyak yakni mencapai 2,5 juta pengunjung per tahun seperti dikatakan cnn.com.  Data World Travel and Tourism Council menunjukkan bahwa industri ini adalah salah satu kontributor terbesar bagi perekonomian negara.

Setidaknya melalui sektor pariwisata, Sri Lanka telah membuka sekitar 1 juta mata pencarian baru. Selain itu, menurut riset Capital Economics, sektor pariwisata merupakan sumber mata uang asing terbesar ketiga. “Pariwisata telah menjadi suatu kisah sukses dari Sri Lanka satu decade terakhir,” imbuh ekonom Asia Alex Holmes, dikutip dari cnn.com.

Sejalan dengan itu, banyak dari calon penumpang Sri Lankan Airlines membatalkan tiket mereka. Hal ini merupakan imbas dari serangkaian serangan teror yang terjadi pada minggu lalu yang bertepatan dengan hari paskah.

Aksi teror yang terjadi di Sri Lanka menimbulkan ratusan korban jiwa. Setidaknya terdapat 290 orang meninnggal dan ratusan luka akibat serangan tersebut. Kerusakan terparah terdapat pada gereja dan hotel-hotel mewah seperti hotel Shangri-La yang merupakan pusat terjadinya ledakan. 

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related