Perayaan Tahun Baru Imlek diperingati pada 22 Januari 2023. Menurut kalender Cina, tahun ini merupakan tahun Kelinci Air.
Sejumlah Shio dipercaya akan membawa keberuntungan pada tahun ini. Michael Surya, pakar Feng Shui menjelaskan ada beberapa Shio yang membawa keberuntungan pada tahun Kelinci Air. Adapun Shio yang dimaksud adalah Shio Macan, Kerbau, Monyet dan Kuda.
Untuk Shio Macan mereka merupakan orang-orang yang lahir pada 1962, 1974, 1986, 1998, 2010, dan 2022. Sementara itu, Shio Kerbau yang lahir pada 1961, 1973, 1985, 1997, 2009, dan 2001.
BACA JUGA: Ucapkan Tahun Baru Imlek, Jokowi: Esok Lebih Bahagia dan Makin Maju
Shio Monyet mereka yang lahir pada 1968, 1980, 1992, 2004, dan 2016. Terakhir Shio yang akan mujur, yakni Kuda dengan tahun kelahiran 1966, 1978, 1990, 2002, dan 2014.
Dari penuturan Michael, peruntungan berdasarkan shio dihitung tiga faktor, yaitu jalan langit 30%, jalan bumi 30%, dan jalan manusia 30%. Selanjutnya, sisanya adalah nasib yang akan menentukan perannya.
“Ini merupakan shio yang diperkirakan bisa beruntung. Tahun 2023 merupakan tahun yang sangat baik, jangan gegabah dalam mengambil keputusan,” ujar Michael, Minggu (22/1/2023).
BACA JUGA: Living World Pikat Pengunjung dengan Festival Lampion
Shio yang diperkirakan tersebut bisa membawa keberuntungan dari sisi keuangan, kesehatan, karier, bahkan keharmonisan dalam hubungan percintaan. Kendati demikian, potensi konflik dan kegagalan masih bisa terjadi.
Oleh karena itu, dalam menjalani kehidupan sehari-hari atau mengambil keputusan tidak boleh dilakukan dengan setengah hati. Secara umum, pada tahun 2023 diperkirakan masih berjalan dengan baik.
Secara ekonomi, meskipun kondisinya masih dihadapkan dengan ketidakpastian dan ancaman resesi global, untuk Indonesia masih bisa melewati ujian tersebut. Diperkirakan perekonomian nasional secara makro tidak terpuruk dibandingkan dengan negara-negara lain.
“Tapi kita harus tetap waspada, usaha saja, dan jalanin saja. Saya sangat yakin Indonesia masih masih cukup baik di tahun Kelinci Air. Separah-parahnya Indonesia akan lebih baik, ketika itu ada (resesi global) tidak terlalu buruk dampaknya,” tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk