Indonesia Bakal Dorong Pembangunan Desa di KTT ASEAN 2023

marketeers article
Kerja sama antar desa di ASEAN diharapkan akan mendorong pembangunan ekonomi secara inklusif serta berkontribusi terhadap penguatan identitas sesama anggota ASEAN. (Foto: Kemlu).

Pemerintah Indonesia bakal mendorong pembangunan desa dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Upaya ini dilakukan dengan membangun jejaring desa di negara-negara kawasan Asia Tenggara sebagai wadah kerja sama.

Muhammad Fachri, Direktur Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) menjelaskan, hingga saat ini tingkat kemiskinan di desa lebih tinggi dibandingkan masyarakat di perkotaan. Sehingga, upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan perlu menjadi prioritas.

BACA JUGA: KTT ASEAN Summit 2023 Dorong Perputaran Ekonomi hingga Rp 5 Triliun

Berdasarkan catatannya, di Kawasan Asia Tenggara, terdapat sekitar 64% populasi yang hidup di pedesaan dengan tingkat kemiskinan 62% lebih tinggi dibandingkan populasi yang hidup di perkotaan. Angka ini memperlihatkan bahwa upaya menekankan angka kemiskinan dan percepatan pembangunan di kawasan harus memprioritaskan pembangunan di pedesaan.

Di sisi lain, pedesaan dinilai kurang terberdayakan namun memiliki potensi tinggi dalam mendukung pemulihan dan membangun pilar Epicentrum of Growth di kawasan. “Fokus jejaring desa ASEAN adalah kerja sama pembangunan sektor pariwisata, pengembangan produk unggulan, dan digitalisasi pedesaan,” kata Fachri melalui keterangannya, Senin (8/5/2023).

BACA JUGA: RI Dorong Pemberantasan Perdagangan Orang pada KTT ASEAN

Menurutnya, jejaring desa diharapkan akan semakin membuka peluang desa di negara-negara anggota untuk mendapatkan manfaat dari kerja sama ASEAN serta mitra lainnya, termasuk sektor swasta.

Pertemuan pertama Jejaring Desa ASEAN diharapkan dapat terlaksana di Indonesia pada pertengahan tahun 2023, di bawah koordinasi Kementerian PDTT. “Selain dapat dimanfaatkan untuk saling belajar pengalaman terbaik dalam memajukan ekonomi pedesaan, interaksinya diharapkan dapat juga berkontribusi terhadap penguatan identitas sesama anggota ASEAN,” ujarnya.

Dalam ajang KTT ASEAN Summit ke-42 diperkirakan dapat menggerakkan roda perekonomian di Labuan Bajo hingga Rp 5 triliun. Perputaran uang yang beredar akan setara dengan pelaksanaan MotoGP Mandalika tahun 2022. Kunjungan 11 kepala negara anggota ASEAN akan membawa 550 delegasi.

Guna menyukseskan kegiatan tersebut, Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOPLBF) telah menyiapkan 1.156 kamar dari 22 hotel dan resort di Labuan Bajo sebagai tempat menginap delegasi dan panitia nasional Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit. Pemerintah juga telah melatih 112 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) Labuan Bajo dalam melakukan pemasaran digital serta pemasaran desa wisata didampingi Bank Indonesia (BI).

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related