Indonesia Berkomitmen Dorong Dekarbonisasi dan Pembiayaan Kreatif

marketeers article
Menteri Perhubungan Budi Karya menyampaikan paparan dalam High-Level Dialogue On Sustainable Transport in ASEAN. (FOTO: Kementerian Perhubungan)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan komitmen pemerintah Indonesia dalam rangka mewujudkan transportasi berkelanjutan di ASEAN. Dua upaya di antaranya yaitu, melakukan dekarbonisasi dan mendorong pembiayaan kreatif non APBN.

Hal ini disampaikan pada kegiatan High-Level Dialogue On Sustainable Transport in ASEAN, yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan, di Jakarta Senin (4/9/2023) sebagai bagian dari side event penyelenggaraan KTT ASEAN.

Airlangga Hartarto mengharapkan ASEAN mampu memosisikan diri sebagai episentrum pertumbuhan, salah satunya melalui pembangunan transportasi yang berkelanjutan. Ia menyebut untuk mengurangi emisi atau dekarbonisasi di sektor transportasi, pemerintah Indonesia telah membangun sejumlah transportasi publik seperti MRT dan LRT, serta penggunaan kendaraan listrik.

Ia menambahkan Indonesia bersama negara anggota ASEAN telah menyepakati untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dan menjadi bagian dari rantai pasok dunia. Pada KTT ASEAN yang berlangsung di Labuan Bajo beberapa waktu lalu, telah disepakati deklarasi bersama tentang Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di ASEAN.

“Sebagai bagian dari komunitas ASEAN, Indonesia berkomitmen mengembangkan konektivitas regional yang berkelanjutan. Karena konektivitas dan mobilitas adalah bagian penting yang mengikat negara-negara ASEAN,” kata Airlangga dikutip dari website Kementerian Perhubungan, Senin (4/9/2023).

BACA JUGA:  PLN Peroleh Pinjaman US$ 500 dari NEXI untuk Program Dekarbonisasi

Pada kesempatan yang sama, Budi Karya Sumadi menjelaskan sejumlah transportasi publik yang dibangun, seperti LRT, MRT, dan kereta cepat, dilakukan untuk mempromosikan penggunaan angkutan umum kepada masyarakat. Selain itu, juga sekaligus mempromosikan kendaraan berbasis listrik yang menjadi kendaraan masa depan.

Budi menyebut transportasi sangat penting bagi pertumbuhan sosial ekonomi. Namun, sektor transportasi juga memberikan dampak negatif bagi lingkungan melalui penggunaan bahan bakar fosil.

“Transportasi menyumbang 24% dari total emisi CO2 pada Tahun 2022. Untuk itu, sangat penting untuk melakukan dekarbonisasi dengan membangun transportasi yang berkelanjutan, dalam rangka mengurangi emisi tersebut melalui pembangunan angkutan massal dan kendaraan berbasis listrik,” kata Budi.

BACA JUGA:  Dukung Komitmen Pemerintah, Semen Indonesia Investasi Dekarbonisasi

Ia juga menekankan dekarbonisasi dan transportasi berkelanjutan menjadi perhatian utama bagi negara-negara anggota ASEAN dan telah dimasukkan ke dalam rencana strategis ASEAN 2016-2025. Sejumlah strateginya yaitu melibatkan penggunaan transportasi rendah emisi, efisiensi energi, sampai dengan penggunaan lahan yang terintegrasi.

Untuk mendukung pembangunan transportasi yang berkelanjutan membutuhkan kolaborasi yang baik dari pemerintah, sektor swasta, dan lembaga keuangan internasional, dalam rangka mengatasi sejumlah tantangannya.

“Tantangannya dalam membangun transportasi berkelanjutan diantaranya yaitu membutuhkan investasi yang besar dan masih adanya kesenjangan infrastruktur transportasi khususnya di negara-negara berkembang. Kami di ASEAN membutuhkan dukungan pendanaan dari komunitas global. Kita harus berkolaborasi dan menciptakan kerangka pembiayaan kreatif bagi keberlanjutan industri di sektor transportasi,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related