Indonesia Jadi Kekuatan Mobile Gaming di Asia Tenggara

marketeers article
Los Angeles, California, USA 22 January 2020: PUBG app logo and phone with icon close up on red background, Illustrative Editorial.

Pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung setahun lebih telah mengakselerasi program digitalisasi di banyak bidang. Tren aktivitas daring terus meningkat seiring dengan pembatasan aktivitas fisik dan anjuran di rumah saja. Salah satu yang turut berkembang adalah industri mobile gaming.

Fenomena tersebut ditegaskan oleh laporan InMobi bertajuk Mobile Gaming Through the Pandemic and Beyond in Southeast Asia 2021. Selama pandemi, sebanyak 46% orang Indonesia beralih bermain game seluler untuk pertama kalinya. Tren ini memunculkan kebangkitan wajah baru hiburan dan relaksasi bagi konsumen. Jumlah pemain game di perangkat bergerak ini meningkat dua kali lipat. Sementara, penggunaan aplikasi meningkat empat kali lipat di Indonesia pada periode Januari 2020 hingga Januari 2021.

Survei yang melibatkan lebih dari 1.000 pengguna ponsel pintar dari seluruh Indonesia menemukan lebih dari sepertiga responden menambah waktu untuk bermain game dan mengunduh lebih banyak game dalam setahun terakhir. Sementara, 80% gamer Indonesia berkomitmen tinggi karena bermain satu kali hingga beberapa kali dalam sehari – dengan kelompok usia 35-44 mendominasi. Demografi gamer ditemukan hampir seimbang antara laki-laki dan perempuan.

Peningkatan dalam frekuensi mobile gaming  menimbulkan perubahan perilaku secara permanen. Waktu puncak bermain game telah bergeser. Asal tahu saja, penggunaan aplikasi gaming pada pukul delapan pagi mengalami peningkatan sebanyak empat kali lipat dibandingkan sebelum pandemi. Sekitar 54% responden Indonesia memiliki tiga atau lebih game yang terinstal, dan 46% gamer berkomitmen tinggi mengunduh game beberapa kali dalam seminggu. Sebanyak 24% responden menghabiskan lebih dari satu jam untuk bermain game. Sementara, rata-rata mobile gamer bermain game seperti mengudap camilan selama kurang lebih 11-30 menit per sesi.

“Sebagai mikrokosmos dari pasar game Asia Tenggara, Indonesia menunjukkan potensi pertumbuhansignifikan untuk mobile gaming di kawasan ini karena aksesibilitas dan keterjangkauan yang lebih baik, serta kebutuhan akan hiburan yang dikonsumsi bak camilan,” kata Rishi Bedi, General Manager and Vice President of Southeast Asia, Japan and Korea InMobi seperti dikutip dari keterangan resmi InMobi.

Laporan ini juga menemukan fakta bahwa gamer Indonesia terbiasa dengan keberadaan iklan saat bermain game, dengan lebih dari dua pertiga responden lebih memilih untuk menonton iklan untuk terus bermain daripada membayar. Setidaknya 62% mengingat iklan yang mereka lihat saat bermain mobile game karena memenuhi minat mereka, imersif, atau memberi mereka hadiah dalam game.

Saat ini, sambung Rishi, game menjadi salah satu peluang terbesar bagi pengiklan di seluruh Asia Tenggara. Apa yang diberikannya bukan hanya jangkauan yang luas, tetapi juga kemampuan untuk mengakses pemirsa yang sangat terlibat dan mau menerima iklan di lingkungan yang sepenuhnya berdampak baik dan aman bagi merek. “Hal ini merupakan keunggulan beriklan di mobile. Memastikan bahwa setiap merek dapat mendorong pengalaman beriklan yang relevan dalam skala besar,”  Rishi.

Related