Indonesia Perlu Segera Siapkan Industri 4.0

marketeers article

Implementasi industri 4.0 oleh beberapa negara maju menjadi tantangan tersendiri bagi industri manufaktur Indonesia.  Kesuksesan Jerman sebagai negara yang berada di era Industri 4.0 erat hubungannya dengan transformasi digital. Ide dasar transformasi digital sendiri meliputi pelaksanaan dan penggunaan internet perorangan, industri, perusahaan manufaktur, serta kemampuan dalam mengintegrasikan semua jaringan tersebut.

Industri 4.0 merupakan istilah bagi revolusi industri keempat yang pertama kali dicetuskan di Jerman. Industri 4.0 hadir guna meningkatkan efisiensi pengeluaran dana bagi tenaga kerja. Salah satu proses kerja dalam bentuk revolusi industri ini adalah dengan mengganti tenaga kerja manusia dengan mesin atau robot.

Sementara, upaya mengembangkan Industri 4.0 sebagai bentuk revolusi industri di Indonesia dapat terjadi melalui integritas dari seluruh aspek yang ada. Untuk membangun strategi dalam mengembangkan industri 4.0 di Indonesia diperlukan dukungan dari berbagai aspek, yakni  politik atau pemerintah, perusahan, dan institusi riset, papar Mertins, Founder sekaligus CEO of Knowledge Raven Management GmbH Berlin dalam seminar yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian, (18/4).

Menyadari potensi besar perindustrian Indonesia dalam beberapa tahun mendatang, Menteri Perindustrian Indonesia Airlangga Hartarto menilai pentingnya perusahaan untuk mempersiapkan diri memasuki Industri 4.0. Inovasi dalam bidang industri diperlukan sebagai model perubahan ke arah produktif. Pemanfaatan Information and Communication Technologies (ICT) diperlukan untuk bersaing secara global.

Kementerian Perindustrian pun tengah bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam upaya menciptakan sebuah sistem logistik yang efisien dalam bidang warehousing. Selanjutnya, upaya pengintegrasian sistem ICT diharapkan dapat membantu kehidupan industri kecil Indonesia ke depan.

Berdasarkan Forecast for The Top 10 Countries with The Highest GDP in 2050, Indonesia menduduki posisi keempat setelah China, USA, dan India sebagai negara dengan ramalan tingkat Gross Domestic Product (GDP) tertinggi pada 2050. Setelah sebelumnya memiliki jumlah GDP sebesar US$ 896 milliar pada 2015, Indonesia diharapkan dapat meraih angka US$ 2.660 miliar pada tahun 2030, dan US$ 8.742 miliar pada 2050.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related