Inferno The Grill, Ada Menu Charcoal Spaghetti?

marketeers article
Sumber: Instagram @inferno.grill

Daerah Jakarta Selatan memang terkenal dengan restoran-restoran dengan berbagai konsep menarik yang tidak bisa dilewati para pencinta kuliner, salah satunya adalah Inferno The Grill. Restoran dengan nama yang unik di bawah naungan GrouppoAlba ini hadir sejak Desember lalu, dan berlokasi di One Satrio Jl Prof Dr Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan.

Seperti namanya, restoran ini memiliki konsep yang didasari oleh charcoal, the grill. Namun demikian, ini bukan restoran steakhouse. 

Walaupun begitu, restoran ini menyediakan berbagai macam menu steak. Lantas, mengapa restoran ini mengusung konsep tersebut?

BACA JUGA: Menikmati Lakeside Dining di DION Jakarta

Chef Patron Roberto Fiorini of GrouppoAlba mengungkap dari menu appetizer hingga dessert, setidaknya terdapat satu atau dua elemen dari hidangan tersebut dimasak dengan arang. 

“Inilah mengapa konsep yang diusung adalah the grill. Jadi, jauh berbeda dari restoran steak biasa,” katanya.

Untuk melengkapi konsep tersebut, desain interior dari restoran ini memiliki nuansa yang dark yang mungkin jarang ada di restoran lainnya di Jakarta, perpaduan antara warna hitam keabuan seperti charcoal dengan warna merah. Bahkan, terdapat dinding yang memiliki desain seperti charcoal.

BACA JUGA: Convoi, Resto Contemporary Cooking di Bintaro

Inferno The Grill memiliki dua area, yaitu outdoor dan indoor. Saat memasuki area restoran, pengunjung akan langsung melihat area bar dan kitchen yang mengusung konsep open kitchen. 

Dengan demikian, pengunjung dapat langsung melihat proses para chef yang memasak. Restoran ini tidak menyasar segmen tertentu. 

Chef Roberto mengatakan semua orang yang ingin merasakan pengalaman menyantap makanan dengan kreasi baru yang unik dapat datang ke Inferno The Grill. Menurutnya, konsep dari restoran ini baru, belum pernah ada yang memiliki konsep seperti ini sebelumnya.

“Anak muda tampaknya akan suka, karena mereka biasanya suka mencoba sesuatu yang baru, unik. Intinya, semua orang yang merasa bosan dengan menu normal, itu-itu saja dan ingin mencoba cita rasa makanan yang baru bisa datang,” ujar Chef Roberto.

Dari penuturannya, yang paling membuat Inferno The Grill berbeda dengan restoran lainnya adalah hidangannya. Menurutnya, tidak ada satupun hidangan di restoran ini yang dapat ditemukan di restoran lainnya. 

Sebab, hidangannya berdasarkan dari pengalaman yang didapat para koki, yang kemudian di kreasikan menjadi sesuatu yang baru.

“Menunya adalah kombinasi dari pengalaman yang kami bawa, Italia, namun dikontaminasikan dengan Indonesia, Jepang, dan Amerika Selatan. Namun, ini bukan menu fusion. Semua hidangannya adalah kreasi baru, teknik memasaknya pun baru, sesuatu yang bahkan belum pernah kami lakukan sebelumnya,” ucap Chef Roberto.

Contohnya, terdapat menu bernama charcoal smoked spaghetti alle vongole. Terdengar dan terlihat seperti spaghetti ala Italia. 

Namun, dengan teknik baru, yaitu dipanggang. Jadi, dimasak tiga kali, sehingga spaghettinya memiliki bau charcoal. 

Lalu, disajikan dengan kerang dan tomat ceri panggang. Jadi, terdapat dua elemen yang di grill, yaitu spaghetti dan tomat cerinya.

Ada pula menu bernama trip to cuba. Dinamakan seperti itu karena menunya merupakan coklat tuille yang dibentuk seperti cerutu Kuba. 

Lalu, diisi dengan coklat namelaka yang diresapi dengan kopi dan jeruk. Dihias dengan debu arang yang edible, dan es krim karamel rum sebagai pendamping.

Menu unik lainnya adalah infinity negroni, cocktails klasik khas Italia. Namun, negroninya di aged di batok kelapa selama tujuh hari. 

Uniknya, menu ini juga langsung disajikan bersama batok kelapa tersebut. Ada pula menu Inferno Es Teler. Tidak terlihat seperti Es Teler pada umumnya, karena alpukatnya dibuat menjadi krim.

“Kami twist semua menu menjadi sesuatu yang berbeda, mulai dari appetizer, main dish, bahkan cocktails nya. Kami tidak menyajikan yang klasik disini. Kami ingin menyajikan sesuatu yang baru ke pasar. Mereka hanya bisa menikmati negroni dengan kelapa, bahkan spaghetti yang di grilled di Inferno The Grill,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related