Pandemi telah berdampak langsung terhadap industri asuransi. Tercatat, perusahaan asuransi umum hanya mampu mengumpulkan premi Rp 37 Trilliun atau lebih rendah 6,1% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Meski begitu, di tengah kondisi sulit ini, sejumlah perusahaan asuransi umum tetap bisa mencatatkan perolehan premi yang baik. Di antaranya, PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance) merupakan 5 perusahaan asuransi umum yang tetap tumbuh. Adira Insurance, yang diakuisi Zurich Insurance Company (Zurich) pada November 2019, berhasil membukukan premi bruto kuartal III/2020 senilai Rp 1,5 triliun atau naik sebesar 23,1% (yoy) dari kuartal III/2019 senilai Rp 1,22 triliun.
“Pandemi ini bukan hanya berdampak pada sisi kesehatan, namun secara finansial dan psikologis. Namun, dalam masa yang penuh ketidakpastian inilah peran perusahaan asuransi menjadi sangat penting, untuk hadir bagi pelanggan serta memberikan dukungan dan perlindungan yang komprehensif.Pandemi ini juga telah mengubah cara kita menjalankan kehidupan sehari-hari,” kata Hassan Karim, Chief Marketing Officer Adira Insurance.
Riset McKinsey & Company bertajuk COVID-19 Consumer Pulse Surveys, memaparkan perilaku pembelian pelanggan Indonesia bergeser secara online dan kemungkinan besar akan berlanjut setelah krisis. Hal ini didukung pula dengan semakin banyaknya masyarakat yang melek akan teknologi. Menurut Data Indonesia Digital Januari 2020, ada 175,4 juta pengguna mobile internet di Indonesia dan pengguna internet di Indonesia ada 64% dari total populasi.
Begitu pula dengan industri asuransi, ketika jalur tradisional terdampak oleh pandemi, perusahaan dituntut untuk bergerak ke jalur digital. Adira Insurance sendiri sudah memulai perjalanan digitalisasinya sejak 2014, saat itu diawali dengan sentralisasi pembayaran klaim. Selanjutnya, Adira Insurance terus melakukan berbagai pengembangan dan inovasi.
“Ketika pandemi melanda dan seluruh dunia harus bekerja dari rumah, ini bukan merupakan hal baru bagi Adira Insurance. Kami telah menerapkan working from home sejak 2018, sehingga infrastuktur dan sistem IT kami siap untuk seluruh perusahaan agar tetap beroperasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Pelanggan kami pun juga dapat membeli produk-produk perlindungan dari website, call center, hingga berbagai partners e-commerce Adira Insurance,” ungkap Hassan.
Adira Insurance melakukan inovasi secara digital untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan, salah satunya dengan Aplikasi Autocillin Mobile Claim yang memudahkan pengajuan klaim bagi Pelanggan melalui smartphone. Pelanggan cukup foto kerusakan mobil, lalu upload di aplikasi, mobil Anda langsung diperbaiki dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Setelah Covid-19 ini, kami yakin pelanggan kami akan memiliki standar yang lebih tinggi tentang produk perlindungan dan bagaimana mereka mendapatkan perlindungan. Strategi kami dalam memenangkan pasar adalah dengan berfokus kepada pelanggan untuk memberikan nilai lebih serta menggunakan data analitik untuk mendorong pertumbuhan premi,” tambah Hassan.
Saat ini, Zurich memegang 80% saham Adira Insurance dan menjadi asuransi umum internasional teratas di Indonesia. Melihat potensi besar di negara ini, Zurich memandang penting pasar Indonesia
“Indonesia merupakan salah satu pasar yang sangat penting bagi Zurich, kami melihat peluang yang sangat besar di industri asuransi di Indonesia. Kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan komprehensif untuk masyarakat Indonesia melalui asuransi jiwa, asuransi umum konvensional dan Syariah. Sinergi ini akan membawa banyak peluang bagi Adira Insurance dan juga bisnis Zurich di Indonesia,” tutup Hassan.