Ingin Buka Gerai di Mal? Pemasar Harus Pertimbangkan Hal Ini

marketeers article
Gerai The Children’s Place Ketiga Hadir di Pakuwon Mall Surabaya. (Dok. The Childrens Place)

Colliers Indonesia, konsultan properti melaporkan hasil studi terbarunya terkait dengan perkembangan industri properti di Tanah Air. Dari hasil pemantauan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, industri properti di sektor pusat perbelanjaan atau mal mulai menunjukkan gairahnya.

Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia menjelaskan secara umum tingkat hunian hingga kuartal I tahun 2024 di wilayah Jakarta mencapai 74,3%. Selanjutnya, di wilayah penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi persentasenya sebesar 69,7%.

BACA JUGA: Indonesia Kian Dilirik Investor Data Center

“Meski akan ada tambahan mal baru, tingginya komitmen penyewa akan menjaga tingkat hunian relatif stabil hingga akhir 2024 di Jakarta,” kata Ferry dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Menurutnya, hingga akhir tahun ini tidak ada lagi mal baru di wilayah penyangga Jakarta sehingga tingkat hunian akan kembali meningkat. Supermarket diperkirakan menjadi salah satu dari beberapa anchor tenant yang diminati.

BACA JUGA: Kinerja Hotel Membaik pada Kuartal IV 2023, Bagaimana 2024?

Bagi para pemasar yang membuka gerai di mal, tampaknya harus mempertimbangkan harga sewa dan perawatan setiap bulannya. Ferry menyebut rata-rata tarif sewa pada kuartal I tahun 2024 di Jakarta sebesar Rp 563.428.

Sementara itu, di wilayah penyangga Jakarta dibanderol sebesar Rp 396.362. Adapun biaya perawatannya di Jakarta sebesar Rp 153.519 dan di wilayah penyangga Rp 123.316.

Adapun perhitungan rata-rata tarif sewa dan biaya perawatan gerai di mal bisa mengalami penyesuaian. Salah satu penyebab terjadinya penyesuaian lantaran beroperasinya beberapa mal baru.

“Pendapatan mal masih dikontribusi oleh pendapatan sewa. Sedangkan biaya pemeliharaan sebaiknya dinaikkan secara perlahan,” kata Ferry.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related