Ingin Menang The NextDev? Ini Syaratnya!

marketeers article

Pencarian aplikasi untuk smart city The NextDev telah memasuki tahun kedua. Jika tahun lalu, The NextDev berhasil menjaring 400 aplikasi smart city. Tahun ini, targetnya 1.000 aplikasi.

Untuk menjaring lebih banyak peserta, program tahunan yang digagas operator Telkomsel ini telah menambah jumlah kota roadshow-nya dari 10 kota menjadi 20 kota. Kendati demikian, ada beberapa kota dan kabupaten yang menginginkan disambangi The NextDev, namun tak masuk kriteria yang diinginkan.

“Ada satu kabupaten yang mendeklarasikan sebagai smart city. Namun, ekosistem di sana masih belum siap. Misalnya, di sana tidak ada kampus. Karena target peserta kami usia 15-30 tahun, potensi peserta adalah para mahasiswa,” terang General Manager External Communication PT Telkomsel Tbk Denny Abidin di sela-sela roadshow The Next Dev 2016 di Auditorium Imam Bardjo Universitas Diponogoro, Semarang, Kamis, (2/6/2016).

Denny yang akrab disapa Kang Abe ini menambahkan, bukan banyaknya jumlah aplikasi yang menjadi target utama The NextDev. Melainkan, aplikasi yang ada haruslah menjawab permasalahan perkotaan di mana peserta berasal.

Setidaknya, sambung Kang Abe, ada tiga komponen aplikasi yang dicari The NextDev. Pertama, aplikasi yang dibuat harus memiliki dampak sosial bagi masyarakat sekitar. Artinya, aplikasi itu dapat dirasakan manfaatnya bagi banyak orang, bukan segelintir kalangan.

Kedua, aplikasi harus berasal dari masalah riil yang terjadi di lingkungan. Kang Abe bilang, masalah bisa berangkat dari hal-hal kecil yang terjadi di lingkungan tempat tinggal peserta. Misalnya, aplikasi pengelolaan sampah tingkat RT/RW.

Ketiga, aplikasi itu dapat diaplikasikan secara mudah dan terjangkau. “Kami yakin, jika ketiga kategori ini masuk, maka aplikasi itu bisa diadopsi di kota-kota lain. Sebab, masalah perkotaan di Indonesia tidak jauh beda,” terang Abe.

Abe melanjutkan, nantinya, dua puluh finalis nasional terpilih, akan mendapatkan hadiah berupa 6M, yaitu market access, marketing publicity, mentoring, management trip, money, dan monetiziation.

Meski begitu, pihaknya tidak serta-merta mengawasi keduapuluh aplikasi itu agar bisa booming. Sebab, The NextDev, kata Abe, hanya mediator yang memfasilitasi developer dengan pemerintah kota atau kabupaten.

“Kami akan kembalikan ke pemimpin lokalnya. Mereka mau engage aplikasi itu atau tidak. Sebab, aplikasi yang dibuat pada dasarnya membantu peran pemerintah kota juga,” terang Abe.

Editor: Sigit Kurniawan

Related