Ini Aksi Korporasi BPD Kaltim Setelah Menjadi Bankaltimtara

marketeers article

Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Timur atau lebih dikenal dengan Bankaltim melakukan rebranding menjadi Bankaltimtara. Langkah ini merupakan konsekuensi dari perubahan badan hukum bank ini, yang awalnya merupakan Perusahaan Daerah (Perusda) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Adanya perubahan ini justru akan memacu Bankaltimtara semakin meningkatkan layanan ke nasabahnya.

“Perubahan ini merupakan penegasan bahwa kami ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara). Rebranding ini juga menegaskan bahwa seluruh pemerintah daerah di dua provinsi ini merupakan pemegang saham Bankaltimtara,” kata Zainuddin Fanani, Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bankaltimtara), hari ini di Jakarta, (15/11/2017).

Perubahan ini, menurut Zainuddin, sudah menjadi tuntutan sejak lama. Mengingat, di antara 115 bank umum di negara ini, Bankaltim merupakan satu-satunya yang badan hukumnya masih berbentuk Perusda. Bahkan, di antara BPD di seluruh Indonesia, Bankaltim hingga 31 Oktober merupakan satu-satunya yang masih PD. “Namun, sejak 1 November kami sudah pembukaan buku dengan status PT,” tambah Zainuddin.

Direktur Operasional Bank Kaltimtara Muhammad Yamin menambahkan bahwa meski terjadi perubahan badan hukum, logo, hingga nama perusahaan, tidak ada perubahan dalam operasional di bank ini. Dalam arti, semua nasabah Bankaltimtara tetap bisa menjalankan kegiatan perbankan, baik itu menabung dan pinjaman.

Adanya perubahan ini, Bankaltimtara sudah merencanakan beberapa aksi korporasi. Di antaranya, menerbitkan obligasi di tahun 2018. Sekarang ini, bank ini sedang menunggu pemeringkatan dari Pemringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Aksi selanjutnya, menghimpun dana haji dari para jamaah haji di wilayah Kaltim dan Kaltara.

Selain itu, untuk meningkatkan pelayanan ke semua wilayah Kaltim dan Kaltara, bank ini berencana menambah titik layanan di semua kecamatan. Saat ini, sudah ada cabang di 122 kecamatan di dua provinsi ini. Targetnya, di tahun 2018 titik layanan bisa mencapai 153.

“Bankaltimtara merupakan BPD yang memiliki wilayah kerja terluas di Indonesia. Luasannya mencapai satu setengah kali Pulau Jawa dan Bali, sekitar 129.066,64 km2. Sehingga, untuk bisa memberikan layanan harus ada inovasi. Nantinya, bisa mendirikan cabang atau dengan menjalankan program Layanan Keuangan Tanpa Kantor untuk Keuangan Inklusif (Laku Pandai),” tambah Muhammad Yamin.

Kinerja

Bank Kaltimtara merupakan salah satu bank dengan setoran modal awal terbesar di antara BPD lainnya. Pemilik saham dari bank ini adalah 2 pemerintahan provinsi (Kaltim dan Kaltara) serta 14 pemerintahan tingkat dua di dua provinsi itu. Total dana yang yang disetorkan sebagai modal awal adalah Rp 3,2 triliun.

Secara aset, Bankaltimtara merupakan yang terbesar keenam di antaraa BPD se-Indonesia. Pada Oktober 2017, aset bank ini mencapai Rp 25,5 triliun. Sedangkan pada akhir tahun 2016, asetnya senilai Rp 22,5 triliun atau tumbuh 12,9%.

Hingga September 2017, total dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 19,02 triliun. Sedangkan kredit yang disalurkan hingga September lalu mencapaii Rp 14,14 triliun. Targetnya, hingga akhir Desember ini mencapai Rp 15,1 triliun.  “Di antara 46 bank umum di wilayah kami, penguasan pangsa pasar Bankaltimtara sekarang di angka 22%,” pungkasnya.

    Related