Ini Beda MNC Bright Award Indonesia dengan Citra Pariwara

marketeers article

MNC Media tahun ini akan menghelat acara penghargaan untuk dunia periklanan yang bernama MNC Bright Awards Indonesia.  Perhargaan dari pemain di industri televisi untuk iklan ini disebut yang pertama kalinya di Indonesia. Namun, jauh sebelum ini, Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) telah memberikan penghargaan pada insan dan produk periklanan melalui Citra Pariwara.  Lalu, apa bedanya?

Perbedaan mendasarnya adalah dari sisi metodologi penilaian. Citra Pariwara merupakan penghargaan yang pemenangnya dinilai oleh para juri yang sudah teruji dan kompeten di dunia periklanan dan bidang terkait lainnya. Aspek penilaiannya pun cukup komplek, meliputi orisinalitas ide cerita hingga teknis pembuatan.

Sedangkan MNC Bright Awards Indonesia menggunakan dua model, yakni survei dan polling. Metodologi yang dilakukan dalam survei untuk MNC Bright Awards Indonesia 2016 ini face to face interview. Melibatkan 1.700 responden di 47 kota besar dan kecil yang tersebar di 17 provinsi. Objektif dari survei ini adalah mencari top of mind dari masing-masing kategori.

Responden yang disurvei berada di kisaran umur antara 12-55 tahun yang aktif menonton televisi dalam satu bulan terakhir, setiap hari dalam 7 hari terakhir. Jawaban responden diverifikasi berdasarkan periode tayang iklan pada bulan Januari Hingga Desember 2015.  

“Penghargaan ini pada dasarnya untuk menyuarakan pikiran pemirsa. Apa yang menjadi top of mind pemirsa lah yang muncul. Dan, MNC Bright Awards Indonesia ini sifatnya adalah komplementer bukan kompetitor Citra Pariwara,” kata Kanti Mirdiati, Managing Director RCTI di konferensi pers, hari ini, Kamis (04/01/2016).

Dini Putri, Programming & Production Director RCTI menambahkan bahwa MNC Media ingin menjadikan penghargaan ini sebagai salah satu barometer dunia periklanan dari sisi komersial. Apalagi menurut data dari Persatuan Perusahaan Periklanan menyebutkan bahwa di tahun 2015, pasar industri periklanan nasional diperkirakan mencapai Rp 138 triliun.

“Jadi, kami melihat aspek komersial dengan menampilkan hasil sejauh mana iklan itu berdampak pada pemirsa. Menunjukkan produk kreatif seperti apa yang disukai oleh masyarakat. Hasilnya seperti apa, bisa kita lihat tanggal 8 Maret 2016 di RCTI dan Global TV secara langsung,” pungkasnya. 

    Related