Ini Dia Tanggapan Pendiri KASKUS Soal Pajak e-Commerce

marketeers article
Image of scissors and a cut up tax form indicating cutting taxes.

Kebijakan pajak untuk e-commerce masih terus digodok pemerintah. Pemerintah menggelar beberapa pertemuan dengan para pelaku e-commerce untuk mendengarkan tanggapan dan masukan dari mereka. Kebijakan ini perlu dikaji dengan cermat. Pasalnya, peraturan mengenai e-commerce merupakan barang baru di Indonesia. Selain itu, banyak pelaku e-commerce yang belum siap bila kebijakan ini benar-benar diterapkan.

“Jangan sampai kebijakan yang ada malah merugikan bahkan mematikan industri e-commerce. Untuk itu, kami hanya bisa mengawal kebijakan tersebut. Untungnya, pemerintah sudah terbuka dan mau mendengarkan  kesulitan yang dihadapi para pelaku bisnis e-commerce saat ini,” kata Andrew Darwis, COO KASKUS kepada Marketeers saat ditemui di Jakarta.

Walaupun KASKUS memiliki Forum Jual Beli, Andrew merasa keberatan bila platformnya disebut sebagai e-commerce. “Kami sebenarnya bukan e-commerce. KASKUS tidak menjual barang, tetapi Kaskuser yang menjualnya. KASKUS lebih ke C2C (Consumer to Consumer). Jadi, kalaupun ada peraturan mengenai e-commerce, harus ada peraturan yang spesifik untuk KASKUS,” tambahnya.

Andrew menginginkan agar peraturan pajak bagi e-commerce ini ditunda karena e-commerce di Indonesia sedang berkembang dan masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Salah satu yang perlu diperbaiki adalah sistem pembayaran. Andrew berharap agar sistem pembayaran e-commerce terintegrasi.

“Saat ini, sistem pembayaran masih terpencar belum ada satu sistem yang benar-benar dipakai oleh semua e-commerce. Banyak pihak yang memiliki sistem pembayaran sendiri, mulai dari bank, operator, dan lain-lain. Jadi, pemerintah juga harus terlibat dalam hal ini,” ujar Andrew.

KASKUS sendiri memiliki sistem pembayaran yang disebut KasPay. KasPay ini masih dikhususkan untuk para Kaskuser. KasPay akan diimplementasikan untuk website baru meski kehadirannya sudah ada beberapa waktu lalu. Penggunaan KasPay masih terbatas untuk membeli pulsa atau digunakan untuk online gaming. Ke depannya, Andrew ingin Kaspay menjadi seperti Facebook Credits yang hanya melayani transaksi di Facebook.

Untuk menjadikan KasPay sebagai sistem pembayaran online di berbagai e-commerce, Andrew masih khawatir akan berdampak buruk untuk KASKUS. Apabila pengguna membayar melalui KasPay dan produk yang dibelinya tidak ia terima, maka yang akan disalahkan adalah KasPay dan KASKUS. Selain itu, KASKUS juga belum siap dalam hal manajemen risiko bila KasPay dijadikan sistem pembayaran untuk semua e-commerce.

Related