Ini Mitos PR yang Perlu Anda Ketahui

marketeers article

Selama ini, banyak orang yang sering salah kaprah memandang Public Relations (PR). PR dianggap memoles dan membuat indah sebuah image.  Padahal, PR itu memiliki etika profesional yang harus dijunjung. Praktisi PR mendapatkan sebuah informasi dengan sangat ketat. Mereka harus melihat dengan cermat siapa yang menjadi sumber informasi, bagaimana mendapatkan informasi tersebut, hingga kepada siapa informasi disampaikan. Hal ini dikatakan oleh Prita Kemal Gani, Pendiri dan Direktur London School of Public Relations (LSPR).

Selain itu, PR dianggap bisa menutupi kesalahan. Menurut Prita, anggapan ini salah. Di PR, mereka diberikan pelatihan untuk menghadapi isu. Seburuk-buruknya situasi yang terjadi yang menyerang, perusahaan harus melihat sisi baiknya. “Sisi baik inilah yang kami kembangkan sehingga seimbang antara baik dan buruk. Dan, kami arahkan media untuk melihat berita yang baik. Jadi, bukan PR namanya kalau mengelabui publik,” papar Prita.

Contoh lainnya, ada sebuah produk yang kualitasnya tidak sebagus produk-produk lain. Maka, yang dilakukan PR salah satunya dengan menampilkan sisi produsen. Produsen tersebut mungkin tidak menghasilkan produk-produk yang bagus, tapi perusahaan ini bisa tetap dicintai karena kepedulian perusahaan tersebut terhadap karyawan maupun lingkungannya.

Di lain pihak, banyak perusahaan yang menyelenggarakan program beasiswa untuk eksternal, sedangkan karyawan mereka sendiri tidak ditawarkan program beasiswa. Atau, ada perusahaan yang menggelar kampanye hijau, tapi sebenarnya masih banyak karyawannya yang buang sampah sembarangan. Hal semacam ini bisa menjadikan perusahaan tidak dicintai konsumennya.

Selain itu, kesalahpahaman lainnya, yaitu ada anggapan yang mengatakan bahwa tugas PR ialah meningkatkan penjualan. “Walaupun memiliki keterkaitan, PR lebih menjalankan tugasnya untuk membuat produk dipilih konsumen, bukan menjual. Begitu produk disukai dan memiliki reputasi, maka hal ini akan berpengaruh pada peningkatan penjualan,” pungkas Prita. 

Related