Ini Pentingnya Terapkan Perilaku Mindfulness untuk Kesehatan Mental

marketeers article
Sumber: 123RF

World Mental Health Day jatuh pada 10 Oktober. Sebagaimana diketahui, kesehatan mental tengah menjadi isu yang hangat akhir-akhir ini. 

Tidak dapat dimungkiri, hal ini terjadi lantaran kondisi yang dialami masyarakat yang makin menantang, sehingga beban kehidupan kian terasa berat, baik secara fisik maupun mental. Di samping itu, kesadaran Gen Z dan milenial akan kesehatan mental sudah cukup tinggi, seiring dengan terbukanya masyarakat terhadap isu ini. 

Apalagi, generasi-generasi tersebut menjadi populasi terbanyak. Adjie Santosoputro, Praktisi Kesehatan Mental menjelaskan pentingnya bagi masyarakat untuk menerapkan mindfulness, terlebih di kondisi yang makin menantang setelah era pandemi COVID-19. 

Mindfulness sendiri merupakan kebutuhan dasar manusia untuk bisa hadir dalam kehidupan saat ini, menyadari di mana manusia berada dan mengerjakan segala hal di sekitar dengan cara yang tidak reaktif dan berlebihan. Menurut Adjie, ada beberapa hal yang mungkin timbul apabila tidak menerapkan konsep mindfulness dalam berkehidupan sehari-hari. 

Pertama, mengganggu relasi. Menurutnya, dengan tidak mindful dalam hidup, pasti akan selalu terasa seperti dalam sebuah tekanan yang sebenarnya diciptakan sendiri sehingga mengganggu kesehatan mental.

“Dampaknya, tanpa disadari emosi akan cepat tersulut dan mudah marah. Hal ini tentunya bisa mengganggu relasi yang dimiliki seorang tersebut kepada teman kerjanya, atasan, bahkan rekan bisnis,” kata Adji dalam acara bertajuk Health Way to Do with Failure yang diselenggarakan oleh PT Asuransi Allianz Life Indonesia kepada para karyawan, Senin (10/10/2022).

Kedua, sulit mendapatkan kebahagiaan. Menurutnya, kebahagiaan itu adanya pada masa sekarang, yang sedang dijalankan. Kebahagiaan akan sulit tercapai jika orang terlalu sibuk untuk memusingkan segala hal, pada waktu yang bersamaan secara berlebihan.

Ketiga, terjebak pada toxic productivity. Adjie menjelaskan jika sudah terbiasa pada arus produktivitas yang tinggi, saat stres atau terdapat masalah yang datang, orang akan mencari jalan keluarnya dengan bekerja lagi, atau menjadi lebih produktif lagi.

“Bisa saja, orang tersebut sudah terjebak di dalam produktivitas yang tidak sehat. Mindfulness mengajarkan untuk produktif secara tepat, bukan secara cepat. Ingat, santai bukan berarti lambat, penting untuk mengusung kualitas di atas kuantitas,” ucap Adjie.

Keempat, terganggunya kesehatan mental dan fisik. 

“Jika melakukan hal secara berlebihan yang akhirnya membuat orang lupa untuk menikmati momen, hal ini dapat mengganggu kesehatan mental serta fisiknya. Menjalani hidup dengan beragam tekanan dan tenggat waktu akan memupuk beban dalam diri yang mungkin akan mengganggu kesehatan mental orang,” tutur Adjie.

Untuk bisa terhindar dari keempat hal tersebut, Adjie mengingatkan untuk tetap memeriksa kesehatan mental secara berkala kepada ahli. Seseorang bisa juga dengan mengecek relasi atau hubungan dengan keluarga, teman dan tim atau rekreasi, yaitu kesenangan dalam hidup. 

Menurutnya, jika salah satu dari ketiga hal tersebut sudah terganggu, ada baiknya segera memeriksakan kondisi kesehatan mental.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related