Inovasi Sosial di Era Industri 4.0, Mungkinkah?

marketeers article

Revolusi industri 4.0 telah hadir dalam kehidupan sehari-hari. Istilah blockchain, big data, dan cryptocurrency sudah ramai dibicarakan oleh masyarakat luas. Hadirnya berbagai platform online yang menghubungkan pengguna transportasi dengan pengemudi merupakan salah satu indikasi awal masuknya revolusi industri 4.0 dalam keseharian.

Gelombang kemajuan teknologi ini tentu saja membawa perubahan secara ekonomi. Perubahan ini tak dapat disangkal juga akan membawa konsekuensi di bidang-bidang lain, seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, dan lingkungan. Sehingga pelaku industri harus mengantisipasi gelombang revolusi ini dengan proaktif.

Konsekuensinya, meningkatnya jumlah pengangguran karena adanya pengurangan jasa manusia, meningkatnya limbah pabrik, dan berkurangnya sosialisasi menjadi kekhawatiran khusus bagi masyarakat.

Setiap perkembangan pasti diikuti dampak positif dan negatif, termasuk dalam kemajuan teknologi ini tentunya tidak hanya memberikan dampak negatif saja, tetapi juga memiliki dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat untuk masa depan yang lebih baik.

Impactful Technology for Sustainable Future oleh CEO GE Indonesia Handry Satriago

Instellar, penggerak ekosistem social enterprise konsisten mengadakan berbagai kegiatan inkubasi dan akselerasi bagi para social entrepreneurs dan investor untuk membangun jejaring dan kemitraan dengan berbagai pihak.

Awaken & Rediscover Indonesian Social Enterprise (ARISE) dengan tema Impactful Technology for A Sustainable Future kali ini hadir sebagai ajang bagi berbagai pelaku inovasi sosial yang ingin menggunakan teknologi terkini untuk mengatasi berbagai persoalan sosial dan lingkungan dengan solusi yang berkelanjutan.

(Baca Juga: Mana Badan Hukum yang Tepat Untuk Social Enterprise?)

Romy Cahyadi, CEO Instellar mengatakan, ada banyak solusi inovatif bagi banyak masalah sosial dan lingkungan yang dilakukan oleh social enterpreneurs Indonesia di berbagai sektor. Solusi ini memiliki daya jangkau yang luas apabila menggunakan teknologi dengan tepat.

“Tujuan ARISE adalah mengangkat berbagai solusi inovatif tersebut agar lebih besar manfaatnya bagi masyarakat Indonesia melalui kolaborasi kreatif dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perusahaan swasta, investor, dan pemerintah,” kaat dia

ARISE menampilkan sesi panel mengenai perkembangan teknologi dan dampaknya bagi perubahan sosial, bagaimana menggunakan fintech untuk menciptakan inklusi finansial, serta dampak teknologi untuk masa depan yang lebih baik.

Forum ini diisi oleh berbagai panelis terpilih, di antaranya CEO GE Indonesia Handry Satriago, Sr. Technology Evangelist Microsoft Indonesia Julius Fenata, CTO Dattabot Imron Zuhri, CEO E-Fishery Gibran Huzaifah, VP Growth Amartha Fadilla Tourizqua, Head of Digital Banking Bank DBS Indonesia Leonardo Koesmanto, dan Head of Legal Modalku Chandra Kusuma.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related