Instagram Berniat Luncurkan Fitur Paid Subscription, Untuk Apa?

marketeers article
Sankt-Petersburg, Russia, April 27, 2018: Instagram application icon on Apple iPhone X smartphone screen close-up. Instagram app icon. Social media icon. Social network

Instagram kembali mengejutkan penggunanya lewat pembaruan fitur. Bisa dibilang, platform ini selalu berupaya untuk memberikan pengalaman baru bagi penggunanya agar mereka tidak beralih ke platform lain dengan menghadirkan berbagai fitur menarik.

Belum lama ini, Instagram berencana untuk meluncurkan fitur layanan berlangganan atau paid subscription. Fitur ini memungkinkan para pembuat konten untuk menyediakan konten eksklusif kepada pelanggan yang membayar. Sebelumnya, model bisnis ini dipopulerkan lebih dulu oleh Substack, OnlyFans, dan Patreon.

Dilansir dari The Verge, fitur ini sedang diuji oleh 10 content creator populer di Instagram yang berbasis di Amerika Serikat. Masing-masing dari mereka memiliki setidaknya puluhan ribu pengikut. Menariknya, content creator dapat menetapkan harga sendiri untuk berlangganan konten mereka.

Mark Zuckerberg, CEO Meta membuat sebuah postingan di Facebook yang mengatakan bahwa fitur ini akan membantu content creator Instagram untuk menghasilkan lebih banyak uang. Namun demikian, hanya content creator tertentu saja yang dapat menggunakan fitur tersebut.

Content creator tertentu dapat memberikan sesi livesteam, stories, hingga badge kepada pelanggan yang membayar. Pelanggan tersebut akan ditandai dengan warna ungu. Ini semua adalah langkah awal Instagram yang akan membantu meningkatkan penghasilan content creator,” kata Mark dalam postingannya.

Senada dengan Mark, Adam Mosseri, Head of Instagram mengatakan bahwa fitur ini adalah salah satu jawaban untuk meningkatkan penghasilan mereka. Perusahaan sendiri pun sedang mencari cara agar content creator dapat memanfaatkan subscriber yang mereka miliki di luar Instagram atau di platform lain.

Content creator melakukan apa yang perlu mereka lakukan untuk mencari penghasilan. Fitur layanan berlangganan ini adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan penghasilan yang dapat mereka prediksi,” tutur Adam, dilansir dari The Verge.

Sebelum Instagram, beberapa platform lain sudah lebih dulu mengikuti kesuksesan situs konten seperti OnlyFans, Substack, hingga Patreon. Tahun lalu, Twitter meluncurkan versi model berlanggannya, yaitu Super Follows. Facebook dan Twitter juga meluncurkan layanan newsletter di tahun yang sama. Sedangkan YouTube meluncurkan channel membership pada tahun 2018.

Bagaimana Marketeers, menurut kalian apakah fitur layanan berlangganan ini dapat membuat pengguna di platform kompetitor beralih ke Instagram? Kita lihat nanti.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related