Investasi Bisa Jadi Cara Efektif Dapatkan Cuan

marketeers article
Bank statement with Stacks of coins, investment and saving concept.Yellow tone.

Dalam beberapa waktu terakhir, masyarakat Indonesia harus menghadapi tatanan hidup baru dan ketidakpastian ekonomi. Pengelolaan keuangan menjadi hal yang tricky karena kita harus lebih teliti dalam menjaga keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan, termasuk investasi.

Bicara mengenai investasi, hingga saat ini masih banyak yang belum memahami esensi dari investasi bagi rencana keuangan jangka panjang. Sehingga, takut untuk mulai berinvestasi. Berikut tips dari Bank DBS bagi pemula yang ingin memulai investasi.

1. Tentukan Tujuan Keuangan

Untuk memulai investasi, kita harus memahami betul tujuan dan prioritas dalam keuangan. Caranya dengan membagi berdasarkan jangka waktu. Ada tiga jangka waktu yang perlu diperhatikan.

Pertama, jangka pendek. Biasanya memiliki rentang waktu satu sampai dua tahun. Tujuan keuangan jangka pendek biasanya disiapkan orang ketika ingin berlibur. Sehingga, mereka menyisihkan pendapatan untuk memenuhi biaya berlibur sejak jauh hari.

Kedua, jangka menengah. Bisa terhitung antara dua hingga 10 tahun. Tujuan keuangan biasanya digunakan untuk persiapan biaya pendidikan.

Ketiga, jangka panjang. Tujuan keuangan ini memiliki rentang waktu lebih dari 10 tahun. Karenanya, risiko yang diambil juga menjadi lebih besar. Contohnya adalah mempersiapkan uang untuk persiapan pensiun.

2. Simpan Uang dalam Instrumen Investasi Berisiko Rendah

Instrumen investasi cukup beragam dengan berbagai risiko dan jumlah dana yang harus disiapkan ketika akan memulai. Namun, bagi marketeer yang ingin memulai berinvestasi dengan risiko yang rendah bisa mencoba instrumen investasi ini.

Pertama, deposito. Menyimpan uang di deposito lebih menguntungkan dibanding tabungan biasa karena memberi tingkat bunga lebih besar. Deposito pun memiliki jangka waktu yang beragam mulai dari 1 bulan hingga 1 tahun. Banyak yang beranggapan bahwa untuk membuka deposito memerlukan dana yang besar padahal saat ini banyak yang menawarkan membuka deposito berjangka dimulai dari Rp 1 juta.

Kedua, surat utang atau obligasi. Jika dilihat dari risikonya yang rendah, surat utang memang memiliki kesamaan dengan deposito dan dengan tingkat imbal balik yang relatif lebih tinggi. Jenis surat utang pun beragam, investor pemula bisa memulai dengan Saving Bond Ritel (SBR), Obligasi Ritel Indonesia (ORI), dan Sukuk Tabungan (ST).

3. Dana Darurat

Menjadi lebih siap dan percaya diri dalam menjalani hidup di tengah ketidakpastian. Hal itulah yang harus dipertimbangkan untuk mulai menyiapkan dana darurat. Contohnya bisa dirasakan sekarang, di tengah ketidakpastian ekonomi, banyak orang mengalami kesulitan secara finansial.

Ketiga langkah tersebut merupakan hal mendasar yang bisa dilakukan oleh investor pemula. Karena, penting untuk bisa mengelola keuangan dengan bijak. Terlebih lagi ketika kita menghadapi masa sulit seperti saat ini.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related