Investasi ke P2P Lending Kian Seksi Buat Anak Muda

marketeers article
Foto: www.123rf.com

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Desember 2021, jumlah  borrower di financial technology (fintech) startup peer-to-peer (P2P) lending mencapai sebesar 73,2 juta. Angka ini tumbuh  68,15% dari tahun 2020 secara year-on-year (yoy). Sedangkan dari sisi lender juga terjadi peningkatan. Hingga Desember 2021 jumlah lender  mencapai 809.494 entitas. Tumbuh 11,43% dari tahun 2020 secara yoy yang di angka 716.963 entitas.

Kenaikkan jumlah lender ini juga mendorong pertumbuhan outstanding pembiayaan P2P lending. Tercatat, posisi outstanding pembiayaan P2P lending pada akhir 2021 sebesar Rp 29,88 triliun, meningkat 95,1% dari outstanding pembiayaaan tahun 2020 yang sebesar Rp 15,31 triliun.

Melihat pergerakan angka-angka tersebut bisa dikatakan P2P lending telah menjadi salah satu instrumen investasi menarik. Apalagi, untuk menjadi lender tidak harus menanamkan uang dalam jumlah besar. Magnet berinvestasi ke P2P lending juga tidak hanya menarik bagi mereka yang secara usia sudah dianggap memiliki tingkat ekonomi yang mapan. Namun, terentang dari usia belasan tahun hingga puluhan tahun, khususnya mereka dari generasi Milenial dan Gen Z.

Menurut data dari OJK, terdapat 64,3% lender berusia 19 tahun hingga 43 tahun yang aktif menanamkan dananya di platform P2P lending per Februari 2022. Ketertarikan generasi muda untuk berinvestasi ini tidak lepas dari penetrasi informasi di kanal digital yang begitu masif dalam beberapa tahun ini.

“Ketertarikan tersebut tentunya juga tidak luput dari berbagai aktivitas sosialisasi serta edukasi terkait industri lending secara khusus. Ditambah lagi, generasi muda saat ini merupakan generasi yang sangat peka dan adaptif dengan perubahan yang terjadi. Selain itu, mereka juga suka untuk mencoba hal yang baru dan senang untuk memperoleh pengalaman berdasarkan petualangan yang mereka lakukan,” kata Reynold Wijaya, Co-Founder & CEO Modalku.

Ia menambahkan, karakteristik tersebut sangat sesuai jika disamakan dengan investasi berbasis digital. Sehingga bila ada dukungan platform yang user friendly, digital friendly, serta bunga yang menggiurkan bisa menjadi daya tarik para kaum muda untuk melakukan investasi di industri lending.

Tidak dapat ditampik, faktor return of investment (ROI) juga menjadi salah satu daya tarik utama.  Platform pendanaan digital, seperti Modalku, menawarkan bunga hingga 17% yang disesuaikan dengan profil risiko pendana. Selain itu, Modalku juga menawarkan nominal pendanaan yang terjangkau mulai dari Rp 100 ribu

Dominasi investor dari kalangan anak muda juga terjadi di KoinWorks. Menurut Rachel Sugeha,  Senior Vice President of Wealth KoinWorks, beberapa tahun belakangan, tren investasi di kalangan anak muda semakin meningkat. Kemudian dalam dua tahun terakhir, aktivitas dan kebiasaan masyarakat berubah karena dampak pandemi, yaitu semakin mengandalkan teknologi untuk bekerja, belajar, hingga mengelola keuangan.

Saat ini, kelompok usia Gen Z dan Gen Y memiliki porsi yang besar sebagai lender KoinWorks. Dua generasi ini terbilang sangat melek teknologi. Pada tahun 2021, pengguna yang termasuk dalam Gen Z mencapai 41% dan Gen Y mendekati 35%.

 Ia menambahkan, selain faktor kemudahan, daya tarik investasi pada P2P lending adalah tidak membutuhkan nilai besar, bahkan cenderung sangat ringan. Saat ini, rata-rata lender dapat mulai pendanaan di P2P lending mulai dari Rp 100 ribu saja. Di sisi lain, P2P lending juga memiliki diversifikasi yang bagus, dan tidak mengharuskan untuk komitmen jangka panjang, sehingga cocok untuk anak muda yang masih mencoba

“Lalu, terdapat nilai plus dari berinvestasi di P2P lending, yaitu dapat berkontribusi untuk kemajuan UKM Indonesia. Tujuan ini menjadi daya tarik juga bagi anak muda yang juga semakin melek dan ingin terlibat mendukung kebutuhan masyarakat dan dampak sosial,” ungkapnya.

Melihat fenomena tersebut, P2P lending semakin memikat para generasi muda. Nilai imbal balik yang cukup tinggi dibanding bunga deposito dan nominal investasi yang terjangkau membuat investasi di P2P lending kian seksi.

    Related