Investasi RI Kuartal III Tembus Rp 307,8 Triliun, Didominasi Modal Asing

marketeers article
Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sumber gambar: Humas BKPM.

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan sepanjang kuartal III tahun 2022 realisasi investasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp 307,8 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 1,9% dibandingkan kuartal II tahun 2022 (quarter-to-quarter/qtq).

Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM mengatakan apabila dibandingkan periode yang tahun 2021 (year-on-year/yoy) investasi meningkat sebesar 42,1%. Untuk komposisinya, penanaman modal asing (PMA) masih mendominasi sebesar 52,9% atau sebesar Rp 168,9 triliun. 

BACA JUGA: Hermawan Kartajaya: 2022 dan 2023 Momentum untuk Investasi

Selanjutnya, penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar 45,1% atau sebanyak Rp 138,9 triliun.

“Kita tahu bahwa ekonomi global sangat menghantui perkembangan ekonomi semua negara, termasuk Indonesia. Sekalipun dalam kondisi tidak menentu atau ekonominya dalam kondisi gelap tapi secercah harapan untuk investasi yang masih tumbuh,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/10/2022).

BACA JUGA: Investasi Petrokimia US$ 50 Miliar, Kemenperin Siapkan Kebutuhan SDM

Untuk sektornya terbesar adalah industri logam dasar, barang logam, dan bukan mesin sebesar Rp 40 triliun. Lalu, diikuti dengan industri transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp 32,5 triliun.

Pada posisi ketiga ditempati oleh perumahan, kawasan industri, dan perkantoran dengan investasi sebesar Rp 28,9 triliun. Kemudian, di peringkat keempat dan kelima ditempati oleh industri pertambangan dan listrik, gas, serta air. 

Adapun nilai investasinya Rp 28,3 triliun dan Rp 27,3 triliun.

“Dari jumlah investasi yang ditanamkan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 325.575 orang,” ujarnya.

Bahlil menyebut Provinsi Jawa Barat masih menjadi lokasi investasi favorit pemodal. Tercatat, wilayah tersebut mampu membukukan modal sebesar Rp 44,9 triliun yang diikuti dengan DKI Jakarta sebanyak Rp 28,4 triliun.

Pada peringkat ketiga ditempati oleh Provinsi Riau dengan investasi sebesar Rp 27,5 triliun. Sementara itu, Provinsi Jawa Timur berada di peringkat empat dengan investasi Rp 25,9 triliun dan Sulawesi Tengah di peringkat kelima dengan investasi Rp 24,3 triliun.

“Untuk asal negaranya, investasi terbesar masih dari Singapura sebanyak US$ 3,8 miliar, China US$ 1,6 miliar, dan Jepang US$ 1 miliar. Di peringkat keempat investasi dari Hongkong sebesar US$ 1 miliar kelima adalah Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 0,9 miliar,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related