Investasikan Rp 2,9 Triliun, Daihatsu Perluas Kapasitas Produksi Pabrik

marketeers article
Sumber gambar: pers rilis.

PT Astra Daihatsu Motor (PT ADM) menginvestasikan dana segar senilai Rp 2,9 triliun untuk memperluas kapasitas produksi pabrik di Karawang Assembly Plan 2 (KAP2), Jawa Barat. Perusahaan akan menambah produksi mobil low cost green car (LCGC) jenis Daihatsu Ayla dan Toyota Agya.

Yasushi Kyoda, Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor menjelaskan pabrik KAP2 memiliki kapasitas produksi hingga 140.000 unit per tahun. Secara kumulatif, seluruh pabrik ADM mampu memproduksi kendaraan hingga 530.000 unit per tahun untuk pasar domestik dan global.

BACA JUGA: Skandal Keselamatan Daihatsu, Perodua Malaysia Tawarkan Buyback

Kemampuan produksi ini juga didukung oleh lebih dari 1.700 supplier, termasuk 700 usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM), serta tingkat lokalisasi yang mencapai lebih dari 80% untuk semua kendaraan yang diproduksi. Yasushi menyebut pembaruan pabrik ini merupakan tonggak penting untuk menuju masa depan, serta wujud komitmen kami untuk kerjasama yang berkelanjutan dengan Indonesia.

“Kami bersyukur dapat membuka fasilitas pabrik baru Karawang Assembly Plant 2 ini sebagai wujud investasi keberlanjutan masa depan. Kami selalu berusaha untuk terus berinovasi dalam teknologi manufaktur yang lebih produktif dan efisien, ramah lingkungan, sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar otomotif yang terus berkembang,” katanya melalui keterangan resmi, dikutip Senin (3/3/2025).

BACA JUGA: Skandal Uji Keselamatan, Daihatsu Terancam Rugi Rp 10,8 Triliun

Sementara itu, Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian menambahkan, dengan perluasan investasi ini, PT ADM telah menunjukkan komitmennya dalam pengembangan industri otomotif nasional. Selain itu, PT ADM juga semakin menegaskan posisinya sebagai manufaktur otomotif terbesar di Indonesia, dan pabrikan Daihatsu terbesar di luar Jepang.

Melalui perluasan pabrik baru ini, Agus mengharapkan PT ADM terus mendukung kebijakan local content atau tingkat komponen dalam negeri (TKDN), sehingga akan lebih banyak melibatkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Indonesia sebagai bagian dari supply chain.

“Investasi sebesar Rp2,9 Triliun ini memperlihatkan keyakinan terhadap potensi dan prospek Indonesia sebagai hub industri otomotif global,” kata Agus.

Sebagai bagian dari sinergi dengan program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan memperkokoh posisi Indonesia dalam industri otomotif global, Kemenperin terus mendukung peran PT ADM dalam menciptakan kendaraan yang ramah lingkungan dan pengembangan teknologi terbaru yang lebih efisien dan berdaya saing.

“Pada dasarnya semua teknologi berlomba-lomba mengarah kepada terciptanya teknologi otomotif yang lebih ramah lingkungan. Kemenperin memberi peluang untuk semua jenis otomotif untuk berkembang menyesuaikan preferensi pasar, dengan catatan sama-sama berkomitmen bahwa produk yang dihasilkan lebih ramah lingkungan,” ujarnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS