Investree Catatkan Kenaikan Pinjaman Sebesar 41%

marketeers article
Businessmen are skeptical looking at stock market charts.

Ketika roda perekonomian Indonesia berjalan lambat karena COVID-19, perusahaan peer-to-peer lending Investree menunjukkan pertumbuhan yang stabil. Hingga Juli 2020, jumlah pinjaman yang disalurkan oleh Investree meningkat sebesar 41% dibandingkan bulan Mei 2020.

Pada bulan Mei 2020, Investree juga mencatat lonjakan peningkatan jumlah lender sebanyak 1.800 lender terhitung sejak Maret 2020. Sementara jumlah borrower juga bertambah sebanyak 34 perusahaan yang bergabung dalam ekosistem Investree sejak bulan Maret 2020.

Adrian Gunadi, CEO dan Co-Founder Investree mengatakan, untuk membantu para pelaku usaha yang kesulitan, terutama dari segi arus kas karena pandemi, Investree akan berfokus pada produk pinjaman dengan skema rantai pasokan (supply chain financing) seperti Invoice Financing.

“Kami yakin skema pinjaman modal usaha jangka pendek ini mampu membantu para borrower untuk membangkitkan kembali bisnisnya sekaligus memberi rasa aman bagi para lender yang melakukan pendanaan,” ujar Adrian.

Sampai saat ini, portofolio pinjaman didominasi oleh Invoice Financing. Dengan sekma pembiayaan rantai pasokan (supply chain financing), pinjaman borrower diajukan berdasarkan tagihan (invoice) aras pekerjaan yang sudah selesai dan sedang menunggu pembayaran oleh payor.

Hingga awal bulan Juli 2020, Investree berhasil membukukan catatan total fasilitas pinjalam Rp 6 triliun dan nilai pinjaman yang tersalurkan Rp 4,35 triliun dengan rata-rata tingkat pengembalian sebesar 16%.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related