IOH dan Lintasarta Resmi Bermitra dan Kembangkan BDx Indonesia

marketeers article
Indosat Ooredo Hutchison (IOH) menggandeng Lintasarta dan BDx Asia untuk membangun usaha pusat data di Indonesia. (FOTO: Marketeers|Medikantyo Adhikresna)

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menggandeng Lintasarta dan BDx Asia untuk membangun pusat data terpadu dalam skala besar di Indonesia. Peresmian unit usaha patungan (joint venture) yang diberi nama BDx Indonesia itu diresmikan dalam seremoni yang digelar pada Jumat (3/6/2022) di Ritz-Carlton SCBD Jakarta. Langkah pendirian usaha tersebut, dimaksudkan untuk mendukung laju transformasi digital di Tanah Air.

Investasi yang ditanamkan oleh IOH dan Lintasarta dalam mengembangkan BDx Indonesia diketahui mencapai sekitar Rp 4,4 triliun. Jumlah tersebut akan lebih dulu digunakan untuk memperbarui pusat data di empat lokasi sekitar Jakarta. Selain itu, BDx Indonesia akan menaikkan kapasitas layanan menuju 70MW pada tahun 2023 lalu mencapai 250MW dalam kurun lima tahun mendatang.

“Kami ingin menaruh Indonesia tidak hanya dalam peta kekuatan komunikasi di tingkat regional tetapi global, dengan pendirian fasilitas pusat data BDx Indonesia ini. Selain itu, perusahaan akan berkomitmen penuh terhadap prinsip keberlanjutan dalam meningkatkan kapasitas dan pengalaman pengguna telekomunikasi di Indonesia,” kata Vikram Sinha, President Director & CEO IOH, dalam sambutannya.

Vikram juga memastikan usaha bersama IOH dan Lintasarta dalam mengembangkan pusat data BDx Indonesia dapat memberi dampak besar dalam waktu dekat. Terlebih dengan meningkatnya kebutuhan data dalam proses transformasi digital pelaku usaha baik skala besar maupun UKM di Indonesia. Kehadiran fasilitas pusat data dari BDx Indonesia juga menguntungkan konektivitas konsumen di Tanah Air.

BDx Indonesia menyebut akan mengambil posisi sebagai penyedia solusi serta mitra terbaik dalam proses digitalisasi Indonesia ke depan. Berdasarkan perkiraan perusahaan, penetrasi internet di Tanah Air akan mencapai angka 82,53% pada tahun 2026. Salah satu pendorongnya adalah rampungnya penyediaan layanan jaringan 5G di Indonesia pada 2025 nanti.

“Kami merasa sangat antusias memulai perjalanan sebagai pemegang peran penting dalam ekosistem digital Indonesia. Terutama dengan berpegang pada operasional yang didukung fasilitas berstandar global, bersama komitmen kami dalam menjalankan prinsip keberlanjutan,” ujar Mayank Srivastra, Interim President Director BDx Indonesia, dalam keterangannya kepada media.

Praktik berkelanjutan seperti ramah lingkungan, efisiensi energi, dan mengurangi jejak emisi karbon merupakan strategi kunci BDx secara global, menurut Mayank. Pasalnya, kesan pemborosan energi serta tingkat emisi karbon yang tinggi dari pengelolaan jaringan telekomunikasi di banyak negara membuat bisnis pusat data mendapatkan stigma negatif dari berbagai pihak. Hal itu menjadi salah satu poin yang ingin diubah oleh BDx dalam operasionalnya di Indonesia.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related