IPCM Bukukan Kenaikan Laba Bersih di Triwulan 1-2021

marketeers article
Tugboat Towing a Large Ship, a Front View of the Push Boats, Tow Boat for to Towage and Mooring of Other Courts , Vector Illustration

PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM), perusahaan dalam bidang jasa pemanduan dan penundaan, tetap menunjukkan kinerja yang bagus di masa pandemi. Pada triwulan 1-2021, IPCM berhasil meningkatkan laba bersih dengan total laba komprehensif pada triwulan 1-2021 sebesar Rp 33,0 miliar. Angka ini naik 2% dari Rp 32,3 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada periode tersebut, IPCM mencatatkan pendapatan Rp 184,5 miliar, naik 0,2% dibanding tahun lalu. Perolehan ini terdiri dari kontribusi jasa penundaan kapal (towage) senilai Rp 162,3 miliar. Menjadi penyumbang terbesar dengan persentasi 88% dari total pendapatan. Kemudian, pendapatan dari dari jasa pengelolaan kapal Rp 14,1 miliar atau berkontribusi 8%. Sedangkan jasa pemanduan (pilotage) terminal khusus (tersus) berkontribusi 4% sebanyak Rp 8,2 miliar.

IPCM juga berhasil menekan beban umum dan administrasi sebesar 19% dari Rp 28,0 miliar pada triwulan 1-2020 menjadi Rp 22,9 miliar pada triwulan tahun ini. Sehingga, laba usaha triwulan ini naik 5,1% menjadi Rp 38,7 miliar.  Neraca keuangan juga menunjukkan perbaikan pada triwulan pertama tahun ini dengan total liabilitas turun signifikan 24,6% menjadi Rp 238,9 miliar dibandingkan Rp 316,6 miliar tahun lalu.

“Selain kinerja keuangan yang meningkat, sebagai salah satu wujud kepatuhan peraturan dan strategi kelangsungan bisnis perusahaan, IPCM semakin berperan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). Melanjutkan kegiatan tahun yaitu menyelenggarakan sosialisasi Penerapan SMAP ISO 37001:2016 kepada mitra bisnis dan penyedia barang dan jasa, tahun ini IPCM menjadi benchmark pelaksanaan oleh anak perusahaan IPC Group,” kata Amri Yusuf, Direktur Utama IPCM.

Selain itu, IPCM membagikan dividen sebesar 80% dari laba tahun 2020.  Dividend payout ratio (DPR) sebesar 80% tersebut merupakan peningkatan dari tiga tahun sebelumnya, yaitu 30%, 49%, 75% dari laba tahun 2017-2019. Kenaikan ini menunjukkan komitmen IPCM terhadap pemegang saham dan investor yang terus memberikan kepercayaan dan dukungan kepada IPCM.

Pada akhir Mei 2021, sebagaimana diumumkan Bursa Efek Indonesia (BEI), IPCM berhasil naik kelas ke papan utama dari sebelumnya di papan pengembangan.  Papan utama berisi saham-saham perusahaan berskala besar yang diukur, antara lain dengan nilai aktiva berwujud bersih. Perusahaan dapat dinyatakan naik kelas ke papan utama jika memenuhi sejumlah persyaratan yang ditetapkan. Perubahan penempatan papan pencatatan tersebut berlaku sejak tanggal 31 Mei 2021.

“Kami bersyukur IPCM dinilai layak oleh Bursa Efek Indonesia untuk naik kelas ke papan utama setelah melalui proses penilaian yang berlaku.  Hal ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya,” ujar Amri.

 

    Related