PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengungkapkan sejumlah tantangan yang menjadi alasan mengapa kendaraan listrik ELF EV belum diluncurkan di pasar Indonesia. Melalui paparan dua petingginya, perusahaan menjelaskan bahwa infrastruktur pengisian daya (charging station) dan kebutuhan spesifik pelanggan niaga menjadi faktor utama penundaan ini.
Yusak Kristian, President Director IAMI menyoroti masalah waktu pengisian daya yang masih lama sebagai kendala utama. Menurutnya, kendaraan niaga itu bak mesin produksi pabrik yang perlu terus bergerak.
Jika mesin produksi pabrik perlu terus berjalan agar menghasilkan produk, begitu juga kendaraan niaga. Makin tinggi waktu down time-nya, kian tinggi kerugiannya.
Yang jadi masalah kini adalah waktu pengisian daya ELF EV yang masih di atas 1 jam menurut Yusak.
“Bayangkan jika kendaraan harus berhenti lama hanya untuk mengecas di jam kerja. Itu akan mengganggu operasional,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/3/2025).
BACA JUGA: Tak Mau Kalah dengan FUSO, Isuzu Pamerkan ELF EV
Selain itu, Yusak menjelaskan bahwa mobilitas kendaraan niaga ELF tidak memiliki rute tetap, berbeda dengan angkutan umum seperti bus. Hal ini menyulitkan penentuan lokasi charging station yang strategis.
“Kalau rute berubah setiap hari, kita harus memastikan charging station tersebar merata. Ini tantangan besar,” katanya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa Isuzu terus mempelajari perkembangan teknologi untuk mempersingkat waktu pengisian daya. Dari sisi kesiapan produk, Masayasu Hideshima, Vice President Director IAMI mengungkapkan Isuzu telah menguji dan memasarkan truk listrik di Jepang dan Amerika Serikat (AS).
Namun, peluncuran di Indonesia memerlukan pertimbangan khusus. Sebagai produsen truk, Isuzu harus memastikan EV mereka memenuhi standar keamanan dan kualitas tinggi yang menjadi prioritas pelanggan niaga.
“Pelanggan kami sangat memperhatikan keamanan dan kualitas pengiriman. Kami tidak ingin merekomendasikan EV truk sebelum semuanya benar-benar siap,” ucap Hideshima.
Ia juga menyebutkan Isuzu sedang mempelajari perkembangan infrastruktur dan regulasi di Indonesia. Perusahaan ingin memastikan bahwa ketika ELF EV diluncurkan, semua kondisi pendukung, termasuk teknologi dan jaringan charging station telah memadai.
BACA JUGA: Elf dan Traga Jadi Pendorong Peningkatan Market Share Isuzu pada 2023
Kedua direktur sepakat bahwa Isuzu tidak ingin terburu-buru meluncurkan ELF EV tanpa persiapan matang. Mereka berharap, dengan terus memantau kemajuan di Jepang, AS, dan pasar global lainnya, Indonesia dapat segera mengejar ketertinggalan infrastruktur.
“Kami optimis, saat semuanya siap, ELF EV bisa menjadi solusi transportasi niaga yang andal di Indonesia,” tutur Yusak.
Editor: Ranto Rajagukguk