Italia Sebut ChatGPT Langgar Aturan Privasi Data

marketeers article
Itali Sebut ChatGPT Langgar Aturan Privasi Data (FOTO: 123RF)

Otoritas perlindungan data Italia telah mengatakan kepada OpenAI bahwa aplikasi chatbot kecerdasan buatan mereka, ChatGPT, melanggar aturan perlindungan data. Otoritas tersebut, yang dikenal sebagai Garante, adalah salah satu otoritas Uni Eropa yang paling proaktif dalam menilai kepatuhan platform AI terhadap rezim privasi data.

Tahun lalu, mereka melarang ChatGPT karena dugaan pelanggaran aturan privasi Uni Eropa (UE). Layanan ini diaktifkan kembali setelah OpenAI mengatasi masalah yang berkaitan, antara lain, hak pengguna untuk menolak menyetujui penggunaan data pribadi untuk melatih algoritma.

Saat itu, regulator mengatakan akan melanjutkan penyelidikannya. Sejak itu disimpulkan bahwa ada elemen yang mengindikasikan satu atau lebih potensi pelanggaran privasi data.

Dalam pernyataan yang dikirim melalui email, OpenAI mengatakan pihaknya yakin praktiknya sejalan dengan undang-undang privasi UE.

“Kami secara aktif berupaya mengurangi data pribadi dalam melatih sistem kami seperti ChatGPT,” katanya dilansir dari Reuters, Selasa (30/1/2024).

BACA JUGA: ChatGPT Jadi Kursus yang Paling Banyak Diminati, Udemy Ungkap Alasannya

Garante mengatakan OpenAI yang didukung Microsoft memiliki waktu 30 hari untuk menyampaikan argumen pembelaan. Organisasi menambahkan bahwa penyelidikannya akan mempertimbangkan pekerjaan yang dilakukan oleh gugus tugas Eropa yang terdiri dari pengawas privasi nasional.

Italia adalah negara Eropa Barat pertama yang mengekang ChatGPT, yang perkembangan pesatnya telah menarik perhatian anggota parlemen dan regulator.

BACA JUGA: BRIN Kembangkan Aplikasi Mirip ChatGPT dengan LLM Berbahasa Indonesia

Berdasarkan Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) Uni Eropa yang diperkenalkan pada tahun 2018, perusahaan mana pun yang terbukti melanggar peraturan akan dikenakan denda hingga 4% dari omzet globalnya.

Pada bulan Desember, anggota parlemen Uni Eropa dan pemerintah menyetujui persyaratan, sementara untuk mengatur sistem AI seperti ChatGPT, dan selangkah lebih dekat untuk menetapkan aturan dalam mengatur teknologi tersebut.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related