IWG Ekspansikan Bisnis Ruang Kerja ke Pasar Indonesia

marketeers article
International business team connecting online together and teleworking: work outsourcing and telecommuting concept

Pandemi COVID-19 menciptakan banyak peluang dan kesempatan baru yang bisa dimanfaatkan para pengembang maupun pelaku usaha. Seperti halnya, flexible working space yang saat ini menjadi tren, terutama di kota-kota besar. Peluang tersebut ditangkap oleh International Workplace Group (IWG) Indonesia yang mulai melebarkan bisnisnya ke Indonesia.

Walaupun banyak perusahaan hengkang dari Indonesia akibat pandemi, IWG justru masuk secara agresif ke Indonesia. Lars Wittig, Country Manager IWG menyampaikan bahwa komitmen IWG sangat besar di sini. Sampai saat ini, IWG telah memiliki 21 lokasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

“Komitmen kami sangat besar untuk masuk ke Indonesia. Ada lima lokasi baru yang saat ini dikelola kami. Empat di antaranya kami ambil dari kompetitor. Saat ini, kami sudah ada di Jakarta, Medan, Balikpapan, Bandung, Makassar, dan Jogja,” sahut Lars.

Lars juga mengatakan bahwa Indonesia bukan satu-satunya negara yang menjadi tujuan IWG. Ada negara lain di wilayah ASEAN yang menjadi tujuan IWG, namun pada akhirnya Indonesia menjadi single driver terbesar yang dijajaki oleh IWG.

“Indonesia saat ini menjadi fokus terbesar kami. Kami melihat pengelolaan COVID-19 di negara ini sangat baik. Program vaksinasi pun sangat efisien. Selain itu, level Growth Domestic Bruto (GDP) di sini cukup kuat. Ini membuktikan bahwa perekonomian Indonesia cukup bersaing,” jelas Lars.

Menurut Lars, memasuki era baru setelah pandemi, perusahaan atau bisnis tidak bisa lagi berputar di satu lokasi, atau hanya mengandalkan satu lokasi saja. Mereka butuh lebih banyak lokasi, dan IWG hadir sebagai hub.

“Di era ini, kami melihat bahwa ada konsep hub, yang mana ruang kerja atau bisnis entitas bisa digapai oleh para pekerja di mana saja. Jadi, bukan karyawan yang mendekati kantor, melainkan sebaliknya. Dengan demikian, kami ingin konsep hub ini juga ada di pinggiran-pinggiran kota juga, yang mendekati tempat tinggal karyawan,” papar Lars.

Lars turut mengatakan bahwa jika dilihat dari sejarah, IWG membutuhkan waktu 15 tahun untuk bisa mencapai lebih dari 20 lokasi di Indonesia. Namun, hal tersebut tidak bisa dijadikan patokan bahwa IWG harus menunggu 15 tahun lagi untuk memiliki lebih banyak lokasi.

“Kami tidak bisa menunggu lama untuk bisa mencapai lokasi selanjutnya. Strategi yang kami lakukan adalah melalui partnership dan franchise. Banyak perusahaan yang ingin bermitra dengan kami, karena memang kami satu-satunya mitra partner bisnis yang fokus membangun work space,” tutup Lars.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related