Menjadi pemimpin inspiratif tidak cukup hanya dengan memberi perintah atau mencapai target. Pemimpin yang benar-benar berdampak adalah mereka yang bisa menciptakan lingkungan kerja yang sehat, menyemangati tim di saat sulit, dan membangun hubungan yang bermakna.
Paula Davis, pakar ketahanan stres sekaligus pendiri Stress & Resilience Institute, membagikan lima cara untuk menjadi pemimpin yang lebih manusiawi dan inspiratif dalam bukunya, Lead Well: 5 Mindsets to Engage, Retain, and Inspire Your Team.
Dilansir dari Fast Company, berikut adalah lima pendekatan yang bisa Anda terapkan untuk menjadi pemimpin inspiratif:
BACA JUGA: Lakukan 5 Hal Ini jika Perusahaan Ingin Menahan Ijazah Pekerja
Beri Apresiasi yang Membekas
Memberi apresiasi memang penting, namun agar benar-benar bermakna, penghargaan itu harus personal dan terasa tulus. Sekadar mengucapkan “terima kasih” mungkin terasa baik, tapi akan lebih bermakna jika Anda menambahkan alasan mengapa Anda menghargai tindakan tersebut.
Misalnya, Anda bisa mengatakan, “Terima kasih. Ringkasan laporan yang kamu buat sangat membantu saya menyampaikan ide ke manajemen dengan lebih jelas.” Ucapan semacam ini membuat orang merasa bahwa kontribusinya benar-benar berdampak.
Selain itu, menyebutkan kekuatan pribadi seseorang, seperti antusiasme atau ketelitiannya, dapat memperkuat rasa percaya diri dan keterikatan mereka dalam tim.
Penuhi Kebutuhan Autonomy, Belonging, dan Challenge
Manusia punya tiga kebutuhan psikologis dalam bekerja, yaitu autonomy (rasa memiliki kendali), belonging (rasa diterima dan terhubung), serta challenge (tantangan untuk bertumbuh). Sebagai pemimpin, Anda dapat membantu memenuhi ketiganya.
Misalnya, berikan otonomi dengan menjelaskan konteks di balik keputusan yang diambil, sehingga anggota tim merasa mereka dilibatkan. Untuk menumbuhkan rasa belonging, Anda bisa secara rutin mengadakan percakapan ringan dan pribadi dengan anggota tim, seperti menanyakan kabar atau hal yang sedang mereka pikirkan.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan akan tantangan, beri kesempatan mereka mengembangkan diri dengan mengambil proyek baru, menjadi pembicara, atau memimpin diskusi, sehingga mereka merasa dipercaya dan berkembang.
Evaluasi Urgensi Rapat
Pemimpin yang inspiratif tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga peduli pada keberlangsungan kerja tim. Salah satu cara konkret yang bisa dilakukan ialah mengevaluasi jumlah dan efektivitas rapat yang diadakan.
BACA JUGA: Gaya Humoris Steve Jobs: Pemimpin Hebat Tak Harus selalu Serius
Rapat yang terlalu sering dan tidak efisien bisa menguras energi dan mengganggu fokus kerja. Untuk itu, pertimbangkan kembali apakah setiap rapat memang perlu dilakukan, atau bisa digantikan dengan komunikasi yang lebih ringkas seperti melalui email atau catatan tim.
Jika rapat memang harus dilakukan, buatlah agenda yang jelas dan pastikan waktu digunakan secara efisien. Langkah-langkah kecil seperti ini akan menunjukkan bahwa Anda peduli terhadap keseimbangan kerja tim dan kesehatan mental mereka.
Bangun Ketahanan Tim secara Sistemik
Ketahanan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga bisa dibentuk melalui budaya dan dinamika tim yang sehat. Tim yang tangguh biasanya menunjukkan empat ciri, yaitu percaya diri menghadapi tantangan, memiliki kejelasan peran, mampu beradaptasi dalam kondisi sulit, dan merasa aman secara psikologis untuk mengemukakan pendapat atau mengakui kesalahan.
Sebagai pemimpin, Anda bisa membangun ketahanan tersebut dengan membiasakan tim untuk melakukan debriefing secara rutin, bahkan setelah menghadapi tantangan kecil. Ini menciptakan ruang untuk refleksi, pembelajaran, dan perbaikan tanpa harus menunggu proyek besar selesai.
Selain itu, penting untuk membangun budaya yang mendorong keterbukaan dan rasa saling percaya agar tim bisa tumbuh bersama, bukan tertekan oleh kesalahan.
Tumbuhkan Makna dan Keselarasan Nilai
Salah satu penyebab burnout yang sering tak disadari adalah ketika nilai-nilai pribadi seseorang tidak sejalan dengan budaya kerja di sekitarnya. Karena itu, pemimpin perlu memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh tim memiliki makna dan sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini bersama.
Anda bisa memulainya dengan menjelaskan dampak dari setiap pekerjaan terhadap tujuan yang lebih besar, sehingga tim merasa bahwa apa yang mereka lakukan memiliki arti. Tunjukkan pula bahwa Anda menghargai pertumbuhan pribadi dengan memberi ruang untuk berkembang.
Editor: Bernadinus Adi Pramudita