Jaga Eksistensi, Jakarta Golf Club Gandeng HD Car Care

marketeers article

Sebagai klub golf tertua di Indonesia Jakarta Golf Club (JGC) terus berupaya menjaga eksistensinya. Berumur lebih dari 145 tahun, JGC melihat bahwa peningkatan servis dan kualitas lapangan adalah kunci untuk menjaga retensi konsumen mereka. Salah satu upayanya dengan menjalin kerja sama bersama penyedia jasa detailing mobil HD Car Care Bekasi. Upaya ini sekaligus untuk mengakuisisi konsumen baru melalui pemberian nilai tambah dalam layanannya.

“Jakarta Golf Club menjadi klub tertua ketiga di Asia Pasifik dan tertua keempat di dunia. Salah satu daya tarik lapangan kami adalah tingkat kesulitan yang cukup menantang,” ujar Sutrisno, General Manager Jakarta Golf Club di Jakarta, Sabtu (26/10/2019)

Medan bermain yang menantang menarik perhatian pemain golf dari kalangan umur untuk bermain di JGC. Tidak hanya pemain dalam negeri, pemain dari dunia internasional juga kerap menghabiskan waktu di JGC. Bahkan, JGC menawarkan jaringan keanggotaan yang terkoneksi dengan golf club lain di berbagai negara di dunia, seperti Argentina, Swiss, dan Australia.

“Kami saat ini memiliki member hampir 3.000 orang, mulai dari seorang mantan pejabat, pengusaha, hingga duta besar yang singgah di Indonesia. Orang yang main pun bisa mencapai 4.000 orang setiap bulannya. Banyak dari mereka yang membawa mobil-mobil bagus yang ingin dirawat. Untuk itu kami jalin kerja sama dengan HD Car Care Bekasi,” lanjut Sutrisno.

Tentu, para member JGC akan mendapatkan harga khusus untuk berbagai layanan detailing dari HD Car Care Bekasi. Secara teknis, mobil konsumen akan dijemput dan diantar kembali oleh HD Car Care Bekasi setelah selesai di-coating atau layanan lain dari brand asal Amerika Serikat ini.

“Di sisi lain, kami juga mengajak konsumen loyal kami untuk bermain golf di sini,” jelas Danil Sutrisno, Presiden Direktur HD Car Care Bekasi.

Bagi JGC, kerja sama ini meningkatkan daya saing mereka di tengah ramainya golf club baru di Jakarta. “Layanan yang optimal, dan lapangan yang terawat menjadi kunci persaingan di bisnis lapangan golf. Kami pun cukup kompetitif, khususnya bagi pegolf internasional yang penasaran dengan lapangan tertua keempat dunia ini,” tutup Sutrisno.

Editor: Sigit Kurniawan

Related