Pertumbuhan jumlah merek lokal selalu menarik untuk dibahas. Pasarnya yang semakin besar menunjukkan bahwa produk lokal memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.
Giorrando Grissandy, CEO Garis Temu yang bergerak di bidang creative marketing strategic mengatakan selama dua tahun terakhir merek lokal seperti memiliki kekuatan tersendiri di pasar. Pertumbuhan pasarnya begitu masif meskipun sempat diremehkan sebelumnya,
Menurutnya, peran kampanye yang dilakukan produk lokal sangat besar terhadap semakin sadarnya konsumen pada pasar ini. Tidak jarang, produk lokal memiliki kampanye yang lebih bagus dibandingkan dengan merek-merek besar.
Meskipun begitu, tidak sedikit juga produk lokal yang kampanyenya biasa-biasa saja. Yang berujung pada dampak kampanye yang terlalu besar. Giorrando memiliki tiga jurus jitu untuk mengatasi hal ini. Pertama, pelaku bisnis harus mengetahui ciri khas dan spesialisasi produknya yang ditawarkan di pasar.
“Aspek ini seringkali dilupakan. Pemasar hanya memperhatikan hal-hal yang viral, tapi tidak melihat peluang di balik fenomena viral,” lanjut Giorrando.
Tidak jarang, pemilik produk justru meniru kampanye orang lain. Padahal, hal tersebut berbahaya mengingat kampanye dilakukan agar produk menempel pada konsumen. Saat meniru strategi marketing, bukannya merek Anda yang diingat, melainkan kompetitor.
Setelah itu, pastikan pelaku bisnis juga mengenali target pasar. Dengan memahami hal ini, kampanye dapat diracang sesuai dengan kebutuhan dan minat konsumen. Pengenalan target pasar dalam bisnis bisa menjadi bahan komunikasi yang relevan dengan konsumen.
Aspek terakhir yang dapat mendukung produk lokal dari Giorrandi adalah pelaku usaha harus mengetahu cara berkomunikasi dengan target pasar mereka. “Sekarang, komunikasi jauh lebih mudah. Kehadiran media sosial sangat membantu mereka dalam membangun relasi dengan pembeli,” tambah Giorrandi
Merek produk lokal dengan strategi komunikasi yang baik akan bisa bersikap relevan dengan lingkungan bisnis yang biasa digunakan. Tidak hanya itu, komunikasi yang baik bisa mempererat hubungan antara penjual dan pembali. Pun dengan pemanfaatan model atau brand ammbassador sehingga pesan yang dikandung grup lebih tersampaikan.
“Strategi marketing yang tengah tren adalah story telling. Sebenarnya selama ini sudah banyak produk lokal yang memanfaatkan kehidupan sehari-hari sebagai materi kampanyenya,” tutup Giorrano.