Jalan Kaki Bisa Jadi Olahraga Alternatif Pengganti Lari

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Lari menjadi salah satu olahraga yang ampuh membuat tubuh bugar dan langsing. Namun, bagi Anda yang mudah terengah-engah saat lari, bisa mendapatkan manfaat serupa dengan jalan kaki.

Meski gerakannya terkesan sederhana, jalan kaki memiliki banyak manfaat kesehatan. Bahkan, ada tren jalan kaki seperti hot girl walk atau mental health walk yang belakangan ramai dibahas di media sosial, terutama sejak pandemi COVID-19.

Sergii Putsov, personal trainer bersertifikat sekaligus PhD di bidang ilmu olahraga, menjelaskan bahwa berjalan kaki 30 menit setiap hari bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan demensia.

“Aktivitas ini juga bisa membantu meningkatkan energi, memperkuat otot dan tulang, menurunkan tekanan darah, serta memperkuat sistem imun,” ujarnya, dikutip dari CNet, Selasa (15/4/2025).

BACA JUGA: Tak Selalu Efisien, Multitasking Justru Bisa Ganggu Fungsi Otak

April Crowe, seorang pekerja sosial klinis menambahkan, jalan kaki di alam terbuka juga mampu meningkatkan fungsi kognitif dan kreativitas. Manfaat ini menjadikan lari semacam terapi gratis untuk kesehatan mental.

Sebuah studi dalam Journal of Physical Activity and Health (2017) menunjukkan berjalan dapat cepat menurunkan lingkar pinggang dan massa lemak, sekaligus persentase lemak tubuh secara signifikan, khususnya pada orang dengan obesitas di bawah usia 50 tahun.

Selain itu, jalan kaki juga bermanfaat bagi berbagai aspek kesehatan lain. Salah satunya adalah membuat tidur lebih nyenyak, sesuai hasil sebuah studi tahun 2020 yang menunjukkan bahwa menambah jumlah langkah setiap hari bisa meningkatkan kualitas tidur, terutama pada wanita.

Jalan kaki juga bisa mengurangi risiko kanker. Ini sesuai dengan hasil studi keluaran tahun 2013 yang menunjukkan bahwa wanita menopause yang berjalan minimal tujuh jam seminggu punya risiko kanker payudara 14% lebih rendah dibanding yang hanya berjalan tiga jam atau kurang.

BACA JUGA: 8 Minuman Alternatif Kopi untuk Penuhi Energi di Pagi Hari

Apakah Jalan Kaki Saja Sudah Cukup?

Sebagai olahraga, jalan kaki saja sejatinya sudah cukup. Namun, aktivitas ini bisa membuahkan hasil lebih baik jika menjadi bagian dari rutinitas olahraga lainnya, seperti pemanasan sebelum bersepeda atau jogging, atau bahkan sebagai aktivitas utama.

Gregor Parella, seorang pelatih kebugaran, menyebut bahwa jalan kaki lebih aman dibandingkan jogging bagi orang dengan berat badan lebih tinggi karena tidak memberi tekanan berlebih pada pergelangan kaki.

Kecepatan juga berpengaruh. Sebuah studi dari Atherosclerosis (2019) menemukan bahwa semakin cepat seseorang berjalan, semakin rendah risikonya terkena penyakit jantung dan kematian dini.

Karena itu, berjalan dengan kecepatan sedang hingga cepat bisa memberikan manfaat yang lebih besar dibanding jalan santai. World Health Organization (WHO) pun menyarankan aktivitas fisik intensitas sedang setidaknya 150 menit per minggu.

Ini bisa dicapai dengan berjalan cepat 30 menit sehari selama lima hari. Jika Anda sudah rutin jalan kaki tapi merasa hasilnya stagnan, coba tingkatkan intensitasnya, baik menambah durasi atau mempercepat langkah.

Editor: Tri Kurnia Yunianto

Related

award
SPSAwArDS